Sandiaga Uno Belum Berencana Hidupkan Mandala
A
A
A
JAKARTA - Pemilik saham mayoritas Mandala TigerAir, Sandiaga Uno mengaku belum memiliki rencana untuk menghidupkan kembali aktivitas penerbangan maskapai tersebut.
Seperti diketahui, Mandala telah memutuskan menghentikan operasi per 1 Juli 2014. Penghentian operasi ini telah disampaikan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Belum ada (hidupkan Mandala)," kata Sandiaga di The Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (25/112014).
Lebih lanjut dia mengatakan, kendati pertumbuhan kelas menengah mengalami peningkatan yang berarti, namun hal tersebut tak lantas dirinya memutuskan kembali menghidupkan Mandala.
"Kita tahu lah, bahwa kelas menengah bukan hanya tumbuh. Tapi jumlah dari penumpang itu tumbuh, tapi tergantung dua hal," tuturnya.
Menurut dia, ada dua hal yang menjadi pertimbangan dalam industri penerbangan, yaitu harga avtur yang sangat tinggi dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Itu merupakan dua pukulan yang membuat industri penerbangan susah. Tapi saya rasa secara kedepannya industri ini akan tetap bagus kok," tandas dia.
Seperti diketahui, Mandala telah memutuskan menghentikan operasi per 1 Juli 2014. Penghentian operasi ini telah disampaikan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Belum ada (hidupkan Mandala)," kata Sandiaga di The Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (25/112014).
Lebih lanjut dia mengatakan, kendati pertumbuhan kelas menengah mengalami peningkatan yang berarti, namun hal tersebut tak lantas dirinya memutuskan kembali menghidupkan Mandala.
"Kita tahu lah, bahwa kelas menengah bukan hanya tumbuh. Tapi jumlah dari penumpang itu tumbuh, tapi tergantung dua hal," tuturnya.
Menurut dia, ada dua hal yang menjadi pertimbangan dalam industri penerbangan, yaitu harga avtur yang sangat tinggi dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Itu merupakan dua pukulan yang membuat industri penerbangan susah. Tapi saya rasa secara kedepannya industri ini akan tetap bagus kok," tandas dia.
(gpr)