Avtur Mahal, Industri Penerbangan Harus Kompetitif

Selasa, 25 November 2014 - 21:06 WIB
Avtur Mahal, Industri...
Avtur Mahal, Industri Penerbangan Harus Kompetitif
A A A
JAKARTA - Ketua Asosiasi Perusahaan Penerbangan Indonesia/Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Arif Wibowo dalam rapat koordinasi bersama Menteri Keuangan, Menko Bidang Perekonomian dan Pertamina hari ini mengaku membahas soal solusi agar industri penerbangan secara umum agar lebih kompetitif.

Hal ini mengingat harga avtur sedang mahal, yaitu ada perbedaan 12%. Jika di Singapura sekitar 87 sen/liter, Indonesia masih 97 sen/liter. Bahkan di Papua 100 sen/liter atau setara dengan 12 ribu/liter jika di currency-kan.

"Jadi, kita memang inginkan industri yang kompetitif, setara dengan negara-negara di ASEAN. Ini kan dalam rangka open sky," ujar Arif di kantor Kemenkeu, Selasa (25/11/2014).

Arif menyatakan, ada tiga hal yang diminta dalam mencari solusi supaya industri penerbangan lebih kompetitif, yaitu pertama, mengenai bagaimana bea masuk terstruktur dengan jelas. Hal tersebut diakui Arif sudah lama diminta.

"Kedua, perpajakan terkait dengan leasing pesawat karena ada beberapa hal di mana kita butuh beberapa dukungan pemerintah di mana negara sebelah kita enggak diterapkan," ungkapnya.

Kemudian ketiga, ungkap Arif, permintaan terhadap penurunan harga avtur. Karena harga avtur Indonesia lebih tinggi 12% daripada yang lain.

"Tadi dijanjikan pak menteri dan pak menko bahwa pemerintah mendukung industri tersebut. Kita masih akan ada meeting seminggu lagi untuk progress-nya kalau bisa sama seperti negara sebelah," tandasnya.

(Baca: Menkeu Gelar Rakor Bahas Penerbangan Indonesia)
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8734 seconds (0.1#10.140)