Pertamina Yakin Bisa Danai Mahakam

Rabu, 26 November 2014 - 11:02 WIB
Pertamina Yakin Bisa Danai Mahakam
Pertamina Yakin Bisa Danai Mahakam
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (persero) menyatakan kesiapannya mendanai pengambilalihan Blok Mahakam, di Balikpapan, Kalimantan Timur setelah blok minyak dan gas (migas) itu diserahkan dari perusahaan asal Prancis, Total E&P Indonesie.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menegaskan tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait pendanaan pengambilalihan Blok Mahakam. Dia meyakini akan banyak perbankan yang berminat membiayai proses pengambilalihan dan pengelolaan blok migas tersebut.

“Jika Pertamina 100% (mengelola Blok Mahakam), bank itu akan datang, antre malahan. Jadi tidak usah diributkan soal ini,” ujar Hanung di sela-sela soft launching kartu bahan bakar minyak (BBM) untuk nelayan di Cilincing, Jakarta, kemarin. Pada kesempatan tersebut, dia juga menegaskan bahwa perusahaan migas pelat merah itu siap mengambil alih kepemilikan mayoritas saham Blok Mahakam, yang selama 55 tahun dikuasai oleh Total E&P Indonesie.

“Sebagai anggota direksi, saya menyatakan Pertamina siap,” ucap Hanung. Sementara terkait anjuran pemerintah apakah nanti Pertamina akan bekerja sama kembali dengan operator lama, yakni Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation Ltd, masih dalam pembahasan lebih lanjut. “Kita masih bicarakan, bisa business to business. Mari kita bicara yang penting kita siap,” tandas Hanung.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Muhamad Husen mengatakan, dalam 1–2 hari ke depan akan menyampaikan surat resmi kesiapan mengelola Mahakam. “Selanjutnya, kami minta waktu maksimal tiga bulan untuk menyusun proposal pengelolaan Mahakam ke depan," ucapnya. Dia mengatakan, penyusunan proposal membutuhkan waktu karena mesti mempelajari data teknis blok tersebut terlebih dahulu. Husen belum bisa memastikan apakah Mahakam akan dikelola sendiri atau bersama Total.

“Tergantung data teknisnya, termasuk mesti cek dulu ke lapangan,” ujarnya. Dia juga menambahkan, secara finansial dan teknologi, Pertamina sudah siap mengelola Mahakam. Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, pekan ini Pertamina akan melakukan kajiandatadiBlokMahakambersama Total E&P Indonesie. Menurut dia, Total E&P Indonesie akan memperlihatkan datanya kepada tim dari Pertamina.

“Jadi minggu ini baru mulai data room ke Total. Kita melihat data-datanya yang masuk,” tutur Ali. Ali mengatakan, pengkajian data tersebut ditargetkan segera mungkin diselesaikan. Pasalnya, untuk melihat data tersebut tidak sembarang, kecuali yang bersangkutan seperti Satuan Kerja Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas). “Jadi minggu ini melihat datanya, targetnya segera mungkin,” ujar Ali.

Plt Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Naryanto Wagimim menambahkan, setelah Pertamina mendapatkan prioritas mengelola Blok Mahakam maka Pertamina akan mengecek langsung ke Kalimantan Timur. Sebelumnya, ujar dia, Pertamina bersama SKK Migas dan Ditjen Migas Kementerian ESDM telah mendengarkan presentasi keberadaan cadangan migas Blok Mahakam.

“Ditjen Migas dan SKK Migas hanya fasilitator saja lebih banyak mendengarkan presentasi Total dan pertanyaan yang diajukan Pertamina,” kata dia. Sebagai tindak lanjut dari presentasi tersebut, lanjut Naryanto, semua pihak terkait direncanakan akan berkunjung ke Balikpapan, Kalimantan Timur untuk melihat langsung data cadangan sekaligus turun ke lapangan. Menurut Naryanto, dari presentasi yang dilakukan Total, seharusnya Pertamina dapat menjadi mayoritas di Blok Mahakam karena potensi blok itu cukup menjanjikan secara ekonomi.

“Kalau saya sebagai pebisnis, mestinya saya bisa (menguasai saham) 70-80%,” kata Naryanto. Mengenai kemungkinan Pertamina menguasai 100% saham Blok Mahakam, menurut Naryanto tidak terlalu yakin karena investasi yang dibutuhkan sangat besar. Meski demikian, pemerintah masih menunggu Pertamina menyampaikan proposal dalam pengelolaan Blok Mahakam, dengan didukung data yang kuat mengenai kemampuannya. “Maksimal waktunya tiga bulan dari pekan lalu,” imbuh Naryanto.

Seperti diketahui, pemerintah akan segera menyerahkan kepemilikan saham mayoritas kepada PT Pertamina (persero). Adapun Total E&P Indonesie telah menguasai Blok Mahakam selama 50 tahun. Pengelolaan Blok Mahakam akan habis masa kontraknya pada 2017 mendatang. Selama ini, Pertamina dan badan usaha milik daerah hanya mendapat 30% hasil dari Blok Mahakam, sisanya masing-masing 35% dimiliki Total E&P Indonesia dan Inpex Corporation Ltd.

Adapun Blok Mahakam masih mengandung gas sekitar 1.7650 juta kaki kubik per hari dan kondesat 60.000 barel per hari. Terkait biaya pengembangannya per tahun mencapai Rp25 triliun. Sementara itu, Kepala Unit Pengendalian Kinerja Kementerian ESDM Widhyawan Prawiraatmadja mengatakan, Total E&P Indonesia harus membayar jika ingin masuk kembali ke Blok Mahakam, setelah habis kontrak pada 2017. "Total tentunya harus bayar. Tidak gratis," katanya di Jakarta kemarin.

Menurut dia, Total bisa memakai skema pertukaran (swap) aset yang ada di luar Indonesia dengan PT Pertamina (persero) untuk masuk kembali ke Mahakam.

Nanang wijayanto/ant
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4219 seconds (0.1#10.140)