BPS Ubah Acuan PDB 2000 Menjadi 2010
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini memperkenalkan tentang Perubahan Tahun Dasar Produk Domestik Bruto (PDB) Berbasis SNA 2008.
Pasalnya, PDB yang digunakan oleh BPS masih merupakan PDB tahun dasar 2000 dan akan dirubah ke PDB tahun dasar 2010.
Deputi bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Suharianto mengatakan, selama 14 tahun, sejak 2000 telah terjadi perubahan dalam perekonomian Indonesia. Sehingga memerlukan perubahan dalam PDB.
"Sekarang sudah 2014, selama 14 tahun ini sudah banyak perubahan. Perubahan paling mencolok di ekonomi kita adalah harga, nilai tukar bahkan alat komunikasi," ujarnya di gedung BPS, Jakarta, Kamis (27/11/2014).
Perubahan tersebut perlu dipikirkan, sehingga perlu merubah tahun dasar PDB dari 2000 ke 2010, maka akan lebih merefleksikan ekonomi Indonesia saat ini.
Meskipun baru perkenalan, namun Suharianto mengatakan, rilis resminya akan dilakukan tahun depan tepatnya 5 Februari 2015.
"Ini kan pengenalan. Nanti ketika tanggal 5 Februari akan diperlihatkan secara resminya. Maksud kita melakukan perkenalannya agar teman-teman (wartawan) tidak kaget akan data yang ditambahkan," terang dia.
Dalam rilis resminya tersebut, akan ada data lama dan baru. Setelah itu, BPS meninggalkan tahun dasar 2000, dan berkonsep pada yang 2010 setelah sebelumnya dilakukan sosialisasi.
"Sosialisasi konsep ini sudah kami lakukan dengan BI, Bappenas, Kemenkeu dan Kemenko. Kemarin duduk bareng dengan pengamat ekonomi dan orang-orang yang berkecimpung dalam ekonomi. Dan saat ini dengan wartawan. Agar semua tidak kaget ketika rilis nanti," pungkas Suharianto.
Pasalnya, PDB yang digunakan oleh BPS masih merupakan PDB tahun dasar 2000 dan akan dirubah ke PDB tahun dasar 2010.
Deputi bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Suharianto mengatakan, selama 14 tahun, sejak 2000 telah terjadi perubahan dalam perekonomian Indonesia. Sehingga memerlukan perubahan dalam PDB.
"Sekarang sudah 2014, selama 14 tahun ini sudah banyak perubahan. Perubahan paling mencolok di ekonomi kita adalah harga, nilai tukar bahkan alat komunikasi," ujarnya di gedung BPS, Jakarta, Kamis (27/11/2014).
Perubahan tersebut perlu dipikirkan, sehingga perlu merubah tahun dasar PDB dari 2000 ke 2010, maka akan lebih merefleksikan ekonomi Indonesia saat ini.
Meskipun baru perkenalan, namun Suharianto mengatakan, rilis resminya akan dilakukan tahun depan tepatnya 5 Februari 2015.
"Ini kan pengenalan. Nanti ketika tanggal 5 Februari akan diperlihatkan secara resminya. Maksud kita melakukan perkenalannya agar teman-teman (wartawan) tidak kaget akan data yang ditambahkan," terang dia.
Dalam rilis resminya tersebut, akan ada data lama dan baru. Setelah itu, BPS meninggalkan tahun dasar 2000, dan berkonsep pada yang 2010 setelah sebelumnya dilakukan sosialisasi.
"Sosialisasi konsep ini sudah kami lakukan dengan BI, Bappenas, Kemenkeu dan Kemenko. Kemarin duduk bareng dengan pengamat ekonomi dan orang-orang yang berkecimpung dalam ekonomi. Dan saat ini dengan wartawan. Agar semua tidak kaget ketika rilis nanti," pungkas Suharianto.
(izz)