Wirausaha Tidak Boleh Hanya Bermodal Nekat
A
A
A
BANYAK hal yang perlu diperhatikan dalam membangun usaha. Selain modal, pelaku usaha harus memiliki konsep, sehingga usaha yang dibangun mempunyai arah yang jelas.
Hal ini disampaikan penggagas dan pendiri Gerakan Nasional Oneintwenty Movement, Budi S Isman di hadapan peserta Workshop Gerakan Nasional Wirausaha Menghadapi MEA 2015 di Gedung Indosat Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (29/11/2014).
Dia menekankan dalam menjalankan usaha tidak bisa hanya bermodal nekat. "Tidak hanya nekat. Kalau nekat saja usaha kita akan habis. Kita perlu konsep yang jelas dan tentunya tekad yang kuat," ujar Budi.
Budi juga mengingatkan, bagi pelaku usaha baru tidak boleh mengandalkan modal berasal dari utang, baik melalui perbankan atau sumber lain. Hal ini karena usaha yang dibangun belum memiliki landasan kuat.
"Bila Anda gagal, tidak hanya bisnis Anda yang hancur, tapi juga Anda akan terbelit kewajiban membayar utang. Sebaiknya Anda gunakan modal sendiri, keluarga atau teman," katanya.
Namun, lanjut Budi, jika pelaku usaha memiliki konsep yang bagus dan jelas, akan banyak pemilik modal yang tertarik, sehingga mereka bersedia menginvestaskan modalnya.
"Inilah pentingnya sebuah konsep dalam menjalankan usaha. Modal bisa datang dengan sendirinya. Sehingga dalam mengembangkan usaha perlu pengetahuan," imbuhnya.
Dia menambahkan, dari 240 juta penduduk Indonesia, saat ini hanya 1,65% yang menjadi pengusaha. Gerakan Oneintwenty yang dilaksanakannya ini berupaya meningkatkan jumlah wirausahawan hingga 5% pada 2020, termasuk dari 20 lulusan perguruan tinggi, satu di antaranya menjadi wirausahawan.
"Jadi, jika melihat dari nama 'onein20', adalah bagaimana menciptakan satu juta pengusaha hingga 2020. Kami siap membina mereka hingga sukses," ujarnya.
Bagi pelaku usaha terpilih, Budi mengungkapkan, program tahun ini pihaknya menyiapkan dana sebesar Rp2 miliar untuk menopang usaha mereka. "Sebenarnya dana yang ada lebih dari itu ada Rp5 miliar-Rp10 miliar. Namun, kita harapkan ada pelaku usaha yang muncul dulu dari setiap daerah," tandas Budi.
Hal ini disampaikan penggagas dan pendiri Gerakan Nasional Oneintwenty Movement, Budi S Isman di hadapan peserta Workshop Gerakan Nasional Wirausaha Menghadapi MEA 2015 di Gedung Indosat Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (29/11/2014).
Dia menekankan dalam menjalankan usaha tidak bisa hanya bermodal nekat. "Tidak hanya nekat. Kalau nekat saja usaha kita akan habis. Kita perlu konsep yang jelas dan tentunya tekad yang kuat," ujar Budi.
Budi juga mengingatkan, bagi pelaku usaha baru tidak boleh mengandalkan modal berasal dari utang, baik melalui perbankan atau sumber lain. Hal ini karena usaha yang dibangun belum memiliki landasan kuat.
"Bila Anda gagal, tidak hanya bisnis Anda yang hancur, tapi juga Anda akan terbelit kewajiban membayar utang. Sebaiknya Anda gunakan modal sendiri, keluarga atau teman," katanya.
Namun, lanjut Budi, jika pelaku usaha memiliki konsep yang bagus dan jelas, akan banyak pemilik modal yang tertarik, sehingga mereka bersedia menginvestaskan modalnya.
"Inilah pentingnya sebuah konsep dalam menjalankan usaha. Modal bisa datang dengan sendirinya. Sehingga dalam mengembangkan usaha perlu pengetahuan," imbuhnya.
Dia menambahkan, dari 240 juta penduduk Indonesia, saat ini hanya 1,65% yang menjadi pengusaha. Gerakan Oneintwenty yang dilaksanakannya ini berupaya meningkatkan jumlah wirausahawan hingga 5% pada 2020, termasuk dari 20 lulusan perguruan tinggi, satu di antaranya menjadi wirausahawan.
"Jadi, jika melihat dari nama 'onein20', adalah bagaimana menciptakan satu juta pengusaha hingga 2020. Kami siap membina mereka hingga sukses," ujarnya.
Bagi pelaku usaha terpilih, Budi mengungkapkan, program tahun ini pihaknya menyiapkan dana sebesar Rp2 miliar untuk menopang usaha mereka. "Sebenarnya dana yang ada lebih dari itu ada Rp5 miliar-Rp10 miliar. Namun, kita harapkan ada pelaku usaha yang muncul dulu dari setiap daerah," tandas Budi.
(dmd)