Inflasi Palembang November Sentuh 2,10%

Senin, 01 Desember 2014 - 22:13 WIB
Inflasi Palembang November Sentuh 2,10%
Inflasi Palembang November Sentuh 2,10%
A A A
PALEMBANG - Prediksi inflasi dari Bank Indonesia pada November atas dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp2.000 untuk premium dan solar sebesar 1,12% meleset.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel mencatat kenaikan harga BBM bersubsidi langsung direspon dengan lonjakan inflasi yakni sebesar 2,10%. Bahkan inflasi yang terjadi di Palembang, Sumsel jauh lebih tinggi dari target nasional sebesar 1,5%.

“Ya, infasi Palembang jauh lebih tinggi dari nasional. Palembang 2,10%, sedangkan nasional hanya 1,5%. Tidak menutupkemungkinan pergerakan inflasi hingga tiga bulan ke depan akan semakin melonjak. Karena November ini pasca kenaikan harga BBM hanya 12 hari,” kata Kepala BPS Sumsel, Bachdi Ruswana, Senin (1/12/2014).

Menurut dia, laju inflasi kumulatif tahun 2014 dari Januari hingga November 2014 sebesar 5,48%. Angka ini sedkit lebih rendah dibanding November tahun 2013 yang membukukan inflasi sebesar 5,51%.

Berdasarkan 7 kelompok pengeluaran, kata dia, inflasi Palembang disebabkan oleh meningkatnya indeks harga pada semua kelompok dengan rincian kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keungan naik sebesar 4,61%, kelompok bahan makanan sebesar 4,31%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,01%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,24%.

”Selanjutnya untuk kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga menyumbangkan inflasi sebesar 0,18%, kelompok sandang sebesar 0,16%, dan kelompok kesehatan 0,13%," ujarnya.

Dia menuturkan bahwa pergerakan angka inflasi ini juga didorong oleh naiknya harga 98 komoditas antara lain cabai merah dengan andil inflasi 0,67%, premium 0,41%, angkutan dalam kota 0,36% dan biaya administrasi transfer uang sebesar 0,16%.

”Pemantauan yang dilakukan terhadap 386 komoditas di Palembang pada November 2014 tercatat 98 komoditas mengalami kenaikan harga. Sedangkan 30 komoditas lainnya mengalami penurunan harga,” katanya.

Sementara di Lubuk Linggau pada November 2014, masih kata dia, terjadi inflasi sebesar 2,07%. Komoditas yang mengalami kenaikan harga yang cukup andil antara lain cabai merah, premium, beras dan cabai rawit.

Sementara itu, ekonom Sumsel Yan Sulistyo menambahkan kenaikan harga BBM subsidi bisa mendorong pertumbuhan inflasi November dipersentase 2%.

“Untuk daya beli masyarakat sendiri diproyeksi sampai akhir tahun 2014 cenderung mengalami penurunan. Masyarakat selaku konsumen cenderung menyesuaikan diri dengan kondisi saat ini. Lihat saja di pusat perbelanjaan seperti mal dan lainnya, kecenderungan kuantitas kunjungan merosot. Belum lagi ditambah faktor cuaca. Konsumen lebih menunda untuk melakukan pembelian. Lebih-lebih pasca kenaikan harga kebutuhan urusan dapur sudah naik sekitar 30%, termasuk transportasi,” jelasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7218 seconds (0.1#10.140)