Harga WTI Masih di Bawah USD70/Barel
A
A
A
MELBOURNE - Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun, pemangkasan reli terbesar sejak Agustus 2012 karena investor melihat keputusan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan membiarkan kelebihan pasokan.
Kontrak berjangka (futures) turun 0,6% di New York, penurunan untuk kali kelima dalam enam hari. Menteri Luar Negeri Venezuela Rafael Ramirez mengatakan, OPEC akan menggelar pertemuan darurat pada awal tahun depan.
Menurut miliarder Wildcatter Harold Hamm, kegagalan kelompok untuk memangkas produksi pada pertemuan pekan lalu menjadi pertanda baik bagi produsen AS.
Minyak telah masuk dalam tren penurunan di tengah meningkatkan laju produksi minyak tertinggi di Amerika Serikat (AS) dalam lebih dari tiga dekade dan tanda-tanda perlambatan permintaan global.
OPEC, yang bertanggung jawab terhadap sekitar 40% dari pasokan dunia, menolak mengurangi kuotanya dari 30 juta barel per hari pada pertemuan 27 November di Wina.
"Kelebihan pasokan akan menjaga koreksi relatif tenang. Pasar yang dinamins membawa harga yang lebih rendah," kata analis utama di CMC Markets Ric Spooner seeprti dilansir dari Bloomberg, Selasa (2/12/2014).
WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Januari turun 40 sen menjadi USD68,60 per barel pada pukul 12.48 siang waktu Sydney. Kontrak naik 4,3% menjadi USD69 kemarin.
Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 29% di atas rata-rata 100-hari. Harga telah turun 30% sepanjang tahun ini.
Sementara minyak brent di ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Januari turun 63 sen atau 0,9% ke USD71,91 per barel. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD3,58, naik dibanding kemarin sebesar USD3,54.
Kontrak berjangka (futures) turun 0,6% di New York, penurunan untuk kali kelima dalam enam hari. Menteri Luar Negeri Venezuela Rafael Ramirez mengatakan, OPEC akan menggelar pertemuan darurat pada awal tahun depan.
Menurut miliarder Wildcatter Harold Hamm, kegagalan kelompok untuk memangkas produksi pada pertemuan pekan lalu menjadi pertanda baik bagi produsen AS.
Minyak telah masuk dalam tren penurunan di tengah meningkatkan laju produksi minyak tertinggi di Amerika Serikat (AS) dalam lebih dari tiga dekade dan tanda-tanda perlambatan permintaan global.
OPEC, yang bertanggung jawab terhadap sekitar 40% dari pasokan dunia, menolak mengurangi kuotanya dari 30 juta barel per hari pada pertemuan 27 November di Wina.
"Kelebihan pasokan akan menjaga koreksi relatif tenang. Pasar yang dinamins membawa harga yang lebih rendah," kata analis utama di CMC Markets Ric Spooner seeprti dilansir dari Bloomberg, Selasa (2/12/2014).
WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Januari turun 40 sen menjadi USD68,60 per barel pada pukul 12.48 siang waktu Sydney. Kontrak naik 4,3% menjadi USD69 kemarin.
Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 29% di atas rata-rata 100-hari. Harga telah turun 30% sepanjang tahun ini.
Sementara minyak brent di ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Januari turun 63 sen atau 0,9% ke USD71,91 per barel. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD3,58, naik dibanding kemarin sebesar USD3,54.
(rna)