Mendagri Akui Egoisme Sektoral Sulitkan Pengusaha
A
A
A
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengakui bahwa selama ini egoisme sektoral menyulitkan dan mengganggu pengusaha untuk menjalankan usahanya di Indonesia.
Dia menyebutkan, 36% pemerintah dari seluruh provinsi, kabupaten, dan kota memiliki rapor merah lantaran tidak mampu melakukan proses pertanggungjawaban keuangan negara dengan baik.
"Permasalahannya bukan karena ketidaktahuan dan ketidakmampuan pejabat Kemendagri dari pusat ke daerah untuk kelola keuangan negara, atau melakukan kebijakan politik yang menyangkut APBD atau Perda, tetapi egoisme sektoral, tumpang tindih peraturan, sehingga ini yang mengganggu bapak/ibu sebagai pengusaha," ujar dia di Pullman Hotel, Jakarta, Senin (8/12/2014).
Dia menuturkan, pihaknya pun sering berkomuinikasi dengan asosiasi pengusaha dari luar negeri, dan mereka pun merisaukan kebijakan pemerintah mulai dari pusat hingga ke tingkat desa yang berbeda dan tumpang tindih satu sama lain.
"Pungutan pusat sampai bawah terjadi, sehingga iklim usaha tidak berjalan baik," tandas dia.
Dia menyebutkan, 36% pemerintah dari seluruh provinsi, kabupaten, dan kota memiliki rapor merah lantaran tidak mampu melakukan proses pertanggungjawaban keuangan negara dengan baik.
"Permasalahannya bukan karena ketidaktahuan dan ketidakmampuan pejabat Kemendagri dari pusat ke daerah untuk kelola keuangan negara, atau melakukan kebijakan politik yang menyangkut APBD atau Perda, tetapi egoisme sektoral, tumpang tindih peraturan, sehingga ini yang mengganggu bapak/ibu sebagai pengusaha," ujar dia di Pullman Hotel, Jakarta, Senin (8/12/2014).
Dia menuturkan, pihaknya pun sering berkomuinikasi dengan asosiasi pengusaha dari luar negeri, dan mereka pun merisaukan kebijakan pemerintah mulai dari pusat hingga ke tingkat desa yang berbeda dan tumpang tindih satu sama lain.
"Pungutan pusat sampai bawah terjadi, sehingga iklim usaha tidak berjalan baik," tandas dia.
(gpr)