BNI Syariah Serius Garap Pasar Batam

Rabu, 10 Desember 2014 - 16:33 WIB
BNI Syariah Serius Garap...
BNI Syariah Serius Garap Pasar Batam
A A A
BATAM - PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah meresmikan relokasi kantor cabang baru di Kota Batam seiring upaya memperluas skala penyaluran pembiayaan dan penghimpunan dana masyarakat.

Presiden Direktur BNI Syariah Dinno Indiano mengungkapkan, posisi Batam yang merupakan titik sentral perekonomian industri dan gerbang barat Indonesia diestimasi bakal menjadi pendorong kinerja perseroan di daerah ini, sehingga langkah relokasi ke kantor yang lebih besar ditempuh.

"Pertumbuhan ekonomi Batam lebih tinggi dari nasional, sehingga tidak salah sejak 2010 kami memutuskan membuka cabang di Batam. Sekarang berpikir memperbesar kantor dengan relokasi," ujarnya di sela-sela peresmian relokasi Kantor Cabang BNI Syariah di kawasan Baloi, Rabu (10/12/2014).

Perseroan merelokasi kantor cabang dari Kompleks Regency Park II Pelita, ke Jl Raden Fatah Baloi. Kantor baru BNI Syariah ini lebih besar, lokasinya strategis dan lebih nyaman dengan layanan yang maksimal.

Dinno menjelaskan, kinerja BNI Syariah Cabang Batam sebelum langkah relokasi sangat menggembirakan dengan catatan pembiayaan mencapai Rp170 miliar.

Maka, dengan relokasi ke kantor baru, BNI Syariah cabang Batam diberi target lebih dari pertumbuhan pembiayaan rata-rata nasional perbankan syariah sebesar 25% pada 2015, yakni mampu menyalurkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 35% pada 2015.

"Diharapkan dengan gedung baru, growth baik dari aset, DPK, dan pembiayaan bisa mencapai 35%, lebih dari target secara nasional," ujarnya.

Pada tahun ini, hingga kuartal III/2014, BNI Syariah secara nasional mencatatkan total aset Rp19,1 triliun, pembiayaan Rp14,08 triliun dan penghimpunan DPK sebesar Rp14,9 triliun.

Dengan pertumbuhan itu, rasio tabungan dan giro berada di posisi 48,06%, dan NPF turun menjadi 1,99% dari tahun sebelumnya 2,06%.

BNI Syariah saat ini memiliki 290 outlet yang tersebar di Indonesia, terdiri dari 67 Kantor Cabang dengan dukungan lebih dari 4.000 karyawan.

"Growth di 2014 ada peningkatan 31% dari aset, DPK dan pembiayaan dibandingkan perbankan nasional konvensional yang belum mencapai pertumbuhan 15% di 2014. Semoga tantangan tahun depan bisa lebih ringan dari tahun ini," terang Dinno.

Manajer Cabang BNI Syariah Batam Ahmad Zulva Adi mengatakan, salah satu tujuan relokasi ini untuk mempermudah dan meningkatkan pelayanan bagi nasabah.

"Kami berharap pemindahan jaringan kantor akan berimbas membuat lebih nyaman nasabah. Kami juga melihat pertumbuhan aset yang sudah saatnya mengembangkan kantor baru," kata Ahmad.

Pada kesempatan itu, BNI Syariah juga menandatangani nota kesepahaman dengan empat pengembang untuk pembiayaan KPR. Penyaluran pembiayaan BNI Syariah cabang Batam dapat tumbuh lebih dari 35% di 2015.

BNI Syariah juga memberi bantuan pemeriksaan gigi gratis untuk 100 anak madrasah.

Kepala OJK Kepri Wahyu Mardiansyah mengatakan, langkah relokasi kantor cabang BNI Syariah diharapkan bisa menjadi katalis untuk mendorong perekonomian di Kepri sekaligus meningkatkan pelayanan perbankan syariah.

Perbankan syariah terus menunjukkan pertumbuhan pesat dari waktu ke waktu sehingga menjadi pilihan masyarakat.

Wahyu menyebutkan, total nilai aset industri perbankan syariah di Indonesia hingga triwulan II/2014 mencapai Rp250,55 triliun atau tumbuh rata-rata 36% dalam tiga tahun terakhir serta sukses meningkatkan pangsa pasarnya hingga 5%.

Pertumbuhan itu lebih tinggi dari pertumbuhan industri perbankan konvensional. Namun OJK, kata dia, juga berperan menjaga momentum pertumbuhan perbankan termasuk syariah terutama menjelang MEA 2015.

"Riset Global Islamic Finance Report (GIFR) pada 2013 menempatkan Indonesia di lima besar negara dengan potensi pengembangan industri perbankan syariah. Catatan dan pertumbuhan itu membuktikan syariah harus dikembangkan dan terbukti menjadi pilihan masyarakat," ujar Wahyu.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Kepri Syamsul Bahrum mengatakan, potensi Batam dan Kepri sangat menjanjikan untuk sektor perbankan mengingat kawasan ini sebagai basis produksi industri.

Industri berbasis ekspor di kawasan ini membutuhkan dukungan industri finansial yang prudent. Langkah ekspansi seperti yang dilakukan BNI Syariah sangat tepat dilakukan yang bisa menunjukkan platform bagi debitur.

"Perkuatan bank syariah perlu dispesialisasikan di pemerintah dan pengusaha. Di Batam ini sebagai production base, sehingga lebih banyak meminjam uang daripada menyimpan uang," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0775 seconds (0.1#10.140)