Jika Aksi Beli Terjaga, IHSG Berpotensi Reli
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan masih terbuyka untuk terkoreksi, namun jika volume beli masih terjaga maka kenaikan lanjutan (reli) akan terjadi.
Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan IHSG akan membentuk pola piercing line bertahan di area middle bollinger band (MBB). MACD mencoba bertahan menepis konfirmasi death gross dengan histogram positif yang lebih pendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R mencoba berbalik naik.
"Tampaknya IHSG sedang mencoba untuk melawan pandangan dan perkiraan akan terjadinya pelemahan. Potensi turun tetap ada namun, jika volume beli masih terjaga maka dapat dimanfaatkan untuk kembali melakukan aksi maupun trading buy," kata dia, Kamis (11/12/2014).
Dia memperkirakan, IHSG akan berada pada rentang support 5.115-5.148 dan resisten 5.175-5.189. Sementara kemarin, laju IHSG mampu melampaui target resisten 5.132-5.144 dan juga dapat bertahan di atas target support 5.100-5.115.
Menurut dia, meski sepanjang intraday perdagangan laju bursa saham Asia cenderung bergerak negatif setelah terimbas pelemahan bursa saham AS dan Eropa sebelumnya, namun laju IHSG mampu bergerak di zona hijau sepanjang intraday perdagangannya.
"Tampaknya pelaku pasar lebih memilih untuk melakukan akumulasi beli dengan memanfaatkan pelemahan yang terjadi sebelumnya dibandingkan kembali melanjutkan aksi profit taking masif meski masih ada sebagian pelaku pasar yang masih jualan," katanya.
Tetapi, tidak jarang juga pelaku pasar lainnya memanfaatkan kesempatan tersebut, termasuk juga memanfaatkan rilis berita-berita maupun broadcast BBM terkait info terbaru dari emiten.
Penguatan saham-saham infrastruktur dan keuangan serta saham-saham big caps yang masuk jajaran top gainer mampu membalikan laju IHSG menjadi positif meski masih tertahan dengan adanya nett sell asing. Adapun transaksi asing tercatat nett sell dari net sell Rp461,04 miliar menjadi net sell Rp48,68 miliar.
Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan IHSG akan membentuk pola piercing line bertahan di area middle bollinger band (MBB). MACD mencoba bertahan menepis konfirmasi death gross dengan histogram positif yang lebih pendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R mencoba berbalik naik.
"Tampaknya IHSG sedang mencoba untuk melawan pandangan dan perkiraan akan terjadinya pelemahan. Potensi turun tetap ada namun, jika volume beli masih terjaga maka dapat dimanfaatkan untuk kembali melakukan aksi maupun trading buy," kata dia, Kamis (11/12/2014).
Dia memperkirakan, IHSG akan berada pada rentang support 5.115-5.148 dan resisten 5.175-5.189. Sementara kemarin, laju IHSG mampu melampaui target resisten 5.132-5.144 dan juga dapat bertahan di atas target support 5.100-5.115.
Menurut dia, meski sepanjang intraday perdagangan laju bursa saham Asia cenderung bergerak negatif setelah terimbas pelemahan bursa saham AS dan Eropa sebelumnya, namun laju IHSG mampu bergerak di zona hijau sepanjang intraday perdagangannya.
"Tampaknya pelaku pasar lebih memilih untuk melakukan akumulasi beli dengan memanfaatkan pelemahan yang terjadi sebelumnya dibandingkan kembali melanjutkan aksi profit taking masif meski masih ada sebagian pelaku pasar yang masih jualan," katanya.
Tetapi, tidak jarang juga pelaku pasar lainnya memanfaatkan kesempatan tersebut, termasuk juga memanfaatkan rilis berita-berita maupun broadcast BBM terkait info terbaru dari emiten.
Penguatan saham-saham infrastruktur dan keuangan serta saham-saham big caps yang masuk jajaran top gainer mampu membalikan laju IHSG menjadi positif meski masih tertahan dengan adanya nett sell asing. Adapun transaksi asing tercatat nett sell dari net sell Rp461,04 miliar menjadi net sell Rp48,68 miliar.
(rna)