Komitmen di Bisnis Penyediaan Air Bersih

Kamis, 11 Desember 2014 - 10:39 WIB
Komitmen di Bisnis Penyediaan...
Komitmen di Bisnis Penyediaan Air Bersih
A A A
Bisnis pengelolaan air minum menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan swasta untuk berinvestasi di sektor vital tersebut. Mereka masuk melalui perusahaan daerah untuk kemudian mengembangkannya menjadi lebih baik.

Acuatico Group merupakan salah satu perusahaan yang turut mengembangkan layanan air minum di Indonesia.

Setelah mengakuisisi PT Aetra Air Jakarta pada 2007 silam dan mendirikan PT Aetra Air Tangerang, perusahaan berbasis di Singapura ini terus membidik daerah lain untuk menambah portofolio bisnisnya. Acuatico yang merupakan perusahaan infrastruktur air dan permodalan itu meyakini, banyak daerah yang berpeluang dikembangkan.

Apalagi, data kementerian pekerjaan umum menyebutkan, setengah dari perusahaan air minum daerah (PDAM) dalam kondisi tidak sehat. Demi mengetahui bagaimana perjalanan Acuatico berkiprah di Indonesia dan rencana ke depannya, berikut petikan wawancara bersama CEO Acuatico Group Thomas W Shreve di Jakarta baru-baru ini.

Anda melihat infrastruktur air dan pelayanannya di Indonesia seperti apa?

Saya kira Indonesia masih tertinggal di sektor infrastruktur air. Ini peluang bagi kami untuk turut mengembangkannya. Sebagai contoh, pengelolaan air limbah di Jakarta hanya punya dua atau tiga perusahaan yang memiliki waste water management .

Saya pikir, Indonesia masih harus terus membangun sistem yang baik, selain menyiapkan infrastruktur air itu sendiri seperti waduk, pipa, dan sebagainya. Menurut Bank Dunia, dari semua negara ASEAN, Indonesia berada pada posisi kedua dari terakhir dalam hal infrastruktur air. Hanya Kamboja yang berada di bawah Indonesia. Laos dan Myanmar malah lebih baik daripada Indonesia.

Bagaimana Acuatico melihat pasar layanan jasa pengadaan air bersih?

Di sini (Indonesia) pemerintah masih perlu investasi besar untuk mengembangkan air bersih. Apalagi akses masyarakat terhadap air bersih secara nasional baru di kisaran 67%. Memang banyak masyarakat yang punya akses kepada sumber air. Namun, apakah itu benar-benar aman dikonsumsi atau tidak?

Di Tangerang, kami berhasil menyediakan sumber air bersih yang siap dikonsumsi. Untuk itulah, kami perlu membangun sistem di banyak daerah dan kabupaten di seluruh Indonesia. Sekarang, hampir semua sistem dikelola perusahaan lokal dan milik pemda, dan dari semua PDAM sebagian besar masih dalam keadaan tidak sehat. Jadi, saya kira mereka (pemda) perlu mengundang investasi dari swasta untuk memberikan pelayanan yang baik.

Apakah Acuatico sudah ditawari untuk masuk ke PDAM di daerah lain?

Ya, kami terus memantau beberapa PDAM di sejumlah kabupaten di Indonesia. Sebagai investor, kami melihat ada beberapa di antaranya yang berharap kami masuki. Mereka sebenarnya mau saja menyerahkan proyek pengelolaan air bersih, sayangnya mereka belum punya feasibility study . Mereka juga belum punya struktur keuangan untuk proyek itu dan belum punya perjanjian yang layak untuk investor swasta yang mau masuk. Jadi, kami membantu mereka dengan semua itu, termasuk pendanaan, supaya proyek yang ditawarkan kepada investor nanti menjadi layak.

Adakah daerah yang paling siap disasar dalam hal pendanaan?

Saya belum bisa menyebut nama PDAM di daerah yang paling siap. Namun saya rasa ada banyak instansi di Indonesia yang mengerti bahwa kebijakan paling baik adalah, harus mampu mendistribusikan air kepada warga mereka, kepada rakyatnya. Itu kan kebijakan yang populer di mata rakyat kalau mereka bisa berhasil.

Apakah ada rencana Investasi di luar Jakarta dan Tangerang?

Saat ini sebagian besar dari semua proyek yang berpeluang kami masuki masih ada di Pulau Jawa. Namun kalau proyeknya bankable, kami akan siapkan investasi. Tentu harus dilihat prospektifnya, sumber air bakunya bagaimana, memadai atau tidak, dan dalam waktu berapa lama.

Banyak yang belum kenal Acuatico. Bisa Anda jelaskan?

Acuatico merupakan perusahaan khusus yang bergerak di sektor infrastruktur air. Kami tidak membangun pembangkit listrik, jalan tol, atau yang lainnya. Kami hanya berminat pada infrastruktur air melalui pendekatan public private partnership (PPP) maupun skema business to business . Kami membantu pemerintah melayani penyediaan air bersih kepada mereka yang bergerak di sektor industri, hotel, maupun individu masyarakat. Layanan kami dalam mendistribusikan air kepada pelanggan ada pada kepuasan pelanggan.

Sejauh mana komitmen Acuatico dalam bisnis air?

Kami ini adalah perusahaan investasi. Kami berkomitmen untuk terus berada di bisnis pengelolaan air ini karena prospeknya sangat baik ke depannya.

Bukankah biasanya kalau perusahaan investasi itu akan keluar dari bisnisnya apabila sudah menguntungkan?

Kami tidak seperti itu, Acuatico berkomitmen mengembangkan infrastruktur air bersih di Indonesia. Selain di Indonesia, kami juga punya bisnis yang sama di Vietnam. Pemegang sahamnya bisa berubah, tapi Acuatico adalah perusahaan air untuk selamanya.

Pemerintah sedang merencanakan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) di Umbulah, Jawa Timur, Apakah Acuatico juga tertarik?

Saya belum melihat ada kesempatan di Umbulan, terutama tawaran investasi dengan skema PPP, karena memang belum ada tawaran baru. Tapi kalau investasinya menarik, tentu kami akan melihat dan mempertimbangkan pasarnya seperti apa. Saya tahu Proyek Umbulan sejak lama, di tahun 1990-an. Proyek itu sudah lama dicanangkan pemerintah dan baru dimatangkan pembangunannya sekarang.

Berarti ada kemungkinan ikut tender Umbulan?

Ya , dari pandangan kami, ada kemungkinan. Namun, saya belum tahu persis apa yang membuat pemerintah belum mengeksekusi proyek tersebut. Pada intinya kami sanggup, namun kami belum lihat ada tawaran mengenai bagaimana persyaratan bisnis dan sebagainya, semuanya belum ditetapkan pemerintah.

Saya berada di Indonesia sejak tahun 1991. Jakarta dulu punya rencana bangun MRT, namun selama 23 tahun belum terealisasi. Begitu pula dengan Proyek Umbulah, sudah saya dengar mau dibangun di tahun 1990- an, namun baru matang sekarang. Saya belum bisa berkomentar banyak mengenai Proyek Umbulan karena itu menjadi kewenangan pemerintah.

Sebagai investor, bagaimana Anda melihat proyek-proyek air bersih di Indonesia?

Yang jelas, investor harus ditawarkan karena jujur saja saya belum tahu persis struktur dan syarat-syarat yang ditawarkan dari sebuah proyek, termasuk Umbulan. Tapi jika bagus, tentu kami berminat, namun belum tahu bentuknya akan seperti apa.

Soal tarif air yang relatif masih rendah, bagaimana pandangan Anda?

Harga penjualan itu penting untuk proyek maupun industri di mana pun. Di Jakarta dan Tangerang contohnya, kami menjual air langsung kepada pelanggan dan kami bertanggung jawab kalau ada kebocoran, termasuk kalau layanan tidak bagus. Kami yang kelola semua dari sumber air hingga penagihan kepada konsumen. Berdasarkan BOT (build operate transfer ) water project , kami hanya melihat dari sumber air dari mana hingga menjadi air bersih.

Sehingga, kami bukan hanya harus memperhatikan harga namun juga harus melihat bahwa pembeli terlayani dengan baik. Itu berarti, mereka juga melihat kalau kita memperhatikan bisnis ini dengan sangat baik. Layanan yang terbaik itu menjadi fokus. Tarif air yang rendah tidak dimanfaatkan oleh orang yang tidak disambungkan kepada sebuah sistem air pipa. Kalau orang tidak di sambungkan, harus cari solusi lain, karena setiap orang perlu air bersih untuk kehidupan.

Dan untuk solusi lain, ada biaya, dan biaya itu selalu lebih tinggi dari pada tarif air. Kalau tarif air ditetapkan di tingkat yang masuk akal, sistem bisa dikembangkan. Tarif masih bisa rendah buat rumah kecil, dan tarif lebih tinggi bisa diterapkan kepada rumah mewah dan industri.

Ichsan amin
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0550 seconds (0.1#10.140)