BI Minta Korporasi Waspadai ULN Akibat Koreksi Rupiah

Minggu, 14 Desember 2014 - 12:48 WIB
BI Minta Korporasi Waspadai...
BI Minta Korporasi Waspadai ULN Akibat Koreksi Rupiah
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) meminta kepada korporasi swasta maupun badan usaha milik negara (BUMN) agar mewaspadai Utang Luar Negeri (ULN) terhadap risiko nilai tukar rupiah.

Pasalnya, dalam beberapa pekan terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) mengalami pelemahan hingga ke level Rp12.432 per USD berdasarkan kurs tengah BI pada Jumat (12/12/2014).

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, untuk memitigasi nilai tukar, maka ULN swasta diminta untuk melakukan lindung nilai (hedging)‎. Menurutnya, meskipun untuk melakukan hedging memerlukan biaya yang lebih mahal, namun bisa membuat kepastian bagi perhitungan.

"Memang karena kita banyak korporasi yang mempunyai utang luar negeri, pelemahan rupiah ini harus terus kita waspadai," kata Mirza di Jakarta akhir pekan ini.

Karena itu, dia menuturkan bahwa Bank Indonesia datang dengan aturan hedging karena ULN sesuatu yang tidak bisa di hindari.

"Ini juga karena LDR sudah tinggi, funding terbatas, sehingga perbankan Indonesia juga mulai mengutang ke luar negeri. Sekarang, tinggal bagaimana mereka mengelolaan risiko itu," ujar dia.

Saat ini, jumlah ULN swasta cenderung terus meningkat, bahkan saat ini melebihi jumlah ULN pemerintah. Menurutnya, risiko ULN swasta semakin tinggi karena prospek perekonomian masih diliputi oleh berbagai ketidakpastian.

Tercatat, dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun, jumlah ULN sektor swasta meningkat tiga kali lipat, yaitu dari USD50,6 miliar pada akhir 2005 menjadi USD156,2 miliar pada akhir Agustus 2014.
Bahkan, posisi ULN swasta pada Agustus 2014 telah mencapai 53,8% dari total ULN Indonesia.
(rna)
Berita Terkait
Rupiah Menguat 1,21%,...
Rupiah Menguat 1,21%, Bos BI: Lebih Perkasa dari Peso Filipina dan Baht Thailand Cs
Rupiah Sentuh Rp15.533/USD,...
Rupiah Sentuh Rp15.533/USD, Gubernur BI Sebut Lebih Kuat Dibanding Peso, Rupee dan Baht
Rupiah Tembus Rp16.420...
Rupiah Tembus Rp16.420 per USD, Bos BI Ungkap Apa yang Terjadi
Gubernur BI: Rupiah...
Gubernur BI: Rupiah Terus Menguat Kalahkan Malaysia, Filipina dan Thailand
Sejak SMA Punya Cita-cita...
Sejak SMA Punya Cita-cita Tanda Tangan di Uang Rupiah, Eh Kesampaian!
Bos BI Yakin Rupiah...
Bos BI Yakin Rupiah Menguat ke Rp15.300-Rp15.700 per USD Tahun Depan
Berita Terkini
Kejar Pertumbuhan Ekonomi...
Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8% Butuh Konektivitas Andal
1 jam yang lalu
Dampak Perang Dagang,...
Dampak Perang Dagang, DPR Dorong Impor Gas Penuhi Kebutuhan Industri
3 jam yang lalu
3 Fakta Menarik Singapore...
3 Fakta Menarik Singapore Airlines, Beri Bonus Fantastis 8 Kali Gaji dalam Setahun
4 jam yang lalu
Benahi Truk ODOL, Aptrindo:...
Benahi Truk ODOL, Aptrindo: Jangan Sampai Omon-omon, Harus Ada Roadmap Jelas
4 jam yang lalu
Sanksi AS Gagal Runtuhkan...
Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1%
5 jam yang lalu
Scooter Prix dan Pertamina...
Scooter Prix dan Pertamina Mandalika Racing Series Bisa Menjadi Katalisator Ekonomi
5 jam yang lalu
Infografis
Waspadai Penyakit yang...
Waspadai Penyakit yang Rentan Menyerang saat Mudik Lebaran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved