Tanjung Lesung Dikembangkan
A
A
A
JAKARTA - PT Jababeka Tbk, melalui anak usahanya, PT Banten West Java Tourism Development Corporation, berupaya menarik investor untuk pengembangan sarana pelabuhan dan taman rekreasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung di Pandeglang, Banten.
Direktur Utama PT Banten West Java Tourism Development Corporation Hyanto Wihadhi mengatakan, di kawasan pariwisata terpadu Tanjung Lesung tersedia lahan seluas total 1.500 hektare yang telah dan akan dikembangkan di dalamnya berbagai sarana penunjang pariwisata seperti resor, vila, taman bermain, termasuk hunian komersial. Untuk resor atau hotel saja, kata dia, dibutuhkan sekitar 50 hotel dengan 2.000 kamar.
“Kita siapkan infrastrukturnya sembari mengundang investor. Jadi, mereka datang dan tinggal membangun. Mirip di Nusa Dua lah,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Penetapan Tanjung Lesung sebagai KEK Pariwisata tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26/2012.
Menurut Hyanto, beberapa investor asing seperti dari China dan Timur Tengah sebetulnya sudah menandatangani MoU untuk pengembangan sarana pariwisata seperti hotel atau resor di Tanjung Lesung. Namun, komitmen itu harus terus ditagih agar segera direalisasikan. Hyanto menambahkan, investasi yang paling dibutuhkan saat ini terutama untuk pelabuhan dan taman rekreasi.
Presiden Direktur PT Jababeka Tbk SD Darmono mengatakan, keberadaan marina terbesar se-Asia Tenggara nantinya akan bisa menarik kapalkapal pesiar mewah yang melintasi Selat Sunda untuk singgah di Tanjung Lesung. Dengan kapasitas kapal sekitar 3.000- 5.000 orang, total uang yang dibelanjakan wisatawan asing itu bisa mencapai Rp3 miliar.
Inda susanti
Direktur Utama PT Banten West Java Tourism Development Corporation Hyanto Wihadhi mengatakan, di kawasan pariwisata terpadu Tanjung Lesung tersedia lahan seluas total 1.500 hektare yang telah dan akan dikembangkan di dalamnya berbagai sarana penunjang pariwisata seperti resor, vila, taman bermain, termasuk hunian komersial. Untuk resor atau hotel saja, kata dia, dibutuhkan sekitar 50 hotel dengan 2.000 kamar.
“Kita siapkan infrastrukturnya sembari mengundang investor. Jadi, mereka datang dan tinggal membangun. Mirip di Nusa Dua lah,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Penetapan Tanjung Lesung sebagai KEK Pariwisata tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26/2012.
Menurut Hyanto, beberapa investor asing seperti dari China dan Timur Tengah sebetulnya sudah menandatangani MoU untuk pengembangan sarana pariwisata seperti hotel atau resor di Tanjung Lesung. Namun, komitmen itu harus terus ditagih agar segera direalisasikan. Hyanto menambahkan, investasi yang paling dibutuhkan saat ini terutama untuk pelabuhan dan taman rekreasi.
Presiden Direktur PT Jababeka Tbk SD Darmono mengatakan, keberadaan marina terbesar se-Asia Tenggara nantinya akan bisa menarik kapalkapal pesiar mewah yang melintasi Selat Sunda untuk singgah di Tanjung Lesung. Dengan kapasitas kapal sekitar 3.000- 5.000 orang, total uang yang dibelanjakan wisatawan asing itu bisa mencapai Rp3 miliar.
Inda susanti
(ars)