Golden Plantation Anggarkan Capex 2015 Rp700 M
A
A
A
JAKARTA - PT Golden Plantation Tbk (GOLL) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun depan sekitar Rp600 miliar-Rp700 miliar.
Direktur Utama PT Golden Plantation Tbk (GOLL) Budhi Istanto Suwito mengatakan, belanja modal tersebut akan dipenuhi, salah satunya dari pinjaman perbankan.
"Kebutuhan capex sedang kami hitung, berkisar Rp600 miliar sampai Rp700 miliar. Ada beberapa bank lokal dan asing yang akan kami ajukan pinjaman," kata dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (23/12/2014).
Dia menjelaskan, alokasi capex akan digunakan untuk mendukung ekspansi usaha di sektor perkebunan kelapa sawit. Perusahaan berencana melakukan ekspansi bisnis pada tahun depan dengan penanaman kelapa sawit di lahan seluas 10.000 hektare (ha).
"Investasinya kurang lebih berkisar Rp500 miliar sampai Rp600 miliar," jelasnya.
Dia menambahkan, perseroan saat ini masih memiliki lahan perkebunan seluas 50.000 hektare (ha), dengan luas tertanam 17.000 ha. Sementara sisanya 33.000 ha belum tertanam.
Sementaa emiten perkebunan kelapa sawit (CPO) yang baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini menargetkan perolehan laba bersih pada tahun depan tumbuh 15% dari proyeksi laba bersih tahun ini.
Adapun laba bersih perseroan pada akhir tahun ini diperkirakan sebesar Rp20 miliar.
"Tahun depan kita menargetkan laba bersih naik 10-15% dari tahun ini sebesar Rp20 miliar atau sekitar Rp23 miliar," ujarnya.
Untuk mencapai target tersebut, dia menuturkan, perusahaan akan meningkatkan produksi perkebunan pada tahun depan.
"Kami akan tingkatkan produksi kebun agar menghasilkan yield 16-17 ton per hektare di tahun depan. Yield tahun ini rata-rata 12 ton," katanya.
Direktur Utama PT Golden Plantation Tbk (GOLL) Budhi Istanto Suwito mengatakan, belanja modal tersebut akan dipenuhi, salah satunya dari pinjaman perbankan.
"Kebutuhan capex sedang kami hitung, berkisar Rp600 miliar sampai Rp700 miliar. Ada beberapa bank lokal dan asing yang akan kami ajukan pinjaman," kata dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (23/12/2014).
Dia menjelaskan, alokasi capex akan digunakan untuk mendukung ekspansi usaha di sektor perkebunan kelapa sawit. Perusahaan berencana melakukan ekspansi bisnis pada tahun depan dengan penanaman kelapa sawit di lahan seluas 10.000 hektare (ha).
"Investasinya kurang lebih berkisar Rp500 miliar sampai Rp600 miliar," jelasnya.
Dia menambahkan, perseroan saat ini masih memiliki lahan perkebunan seluas 50.000 hektare (ha), dengan luas tertanam 17.000 ha. Sementara sisanya 33.000 ha belum tertanam.
Sementaa emiten perkebunan kelapa sawit (CPO) yang baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini menargetkan perolehan laba bersih pada tahun depan tumbuh 15% dari proyeksi laba bersih tahun ini.
Adapun laba bersih perseroan pada akhir tahun ini diperkirakan sebesar Rp20 miliar.
"Tahun depan kita menargetkan laba bersih naik 10-15% dari tahun ini sebesar Rp20 miliar atau sekitar Rp23 miliar," ujarnya.
Untuk mencapai target tersebut, dia menuturkan, perusahaan akan meningkatkan produksi perkebunan pada tahun depan.
"Kami akan tingkatkan produksi kebun agar menghasilkan yield 16-17 ton per hektare di tahun depan. Yield tahun ini rata-rata 12 ton," katanya.
(rna)