Pabrik Pengepakan Semen Bosowa di NTB Beroperasi
A
A
A
JAKARTA - Semen Bosowa meresmikan operasional pabrik pengepakan semen atau Silo Packing Plant (SPP) di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), hari ini.
Direktur PT Semen Bosowa Maros Subhan Aksa mengatakan, pabrik pengepakan tersebut berkapasitas produksi 500 ribu ton per tahun, dengan nilai investasi sebesar Rp84 miliar. Adapun sumber pembiayaan berasal dari modal Bosowa dan dari Bank CIMB Niaga.
“Keberadaan packing plant ini sebagai unit pengantongan semen akan sangat membantu dalam melakukan efisiensi dan efektifitas pendistribusian semen di wilayah NTB,” ujar Subhan dalam rilisnya, Rabu (24/12/2014).
Dia menjelaskan, selain memenuhi pasar konsumsi, keberadaan SPP Bosowa diharapkan dapat memberi kontribusi bagi percepatan pembangunan infrastruktur di NTB.
Adapun pembangunan konstruksi packing plant tersebut dilakukan oleh kontraktor EPC Waskita Karya dan berdiri di Kawasan Pelabuhan Lembar, Lombok Barat.
Subhan optimistis permintaan semen akan terus meningkat. Pasalnya, secara keseluruhan volume konsumsi semen untuk wilayah NTB dari tahun ke tahun terus mengalami pertumbuhan cukup signifikan, dengan rata-rata pertumbuhan 11,74%. Menurut Subhan, sektor konstruksi merupakan sektor dengan laju pertumbuhan tertinggi sebesar 8,68%.
“Tentu bagi kami, dari dunia usaha, ini merupakan sebuah peluang,” ujar dia.
Untuk semen, penetrasi brand Bosowa secara perlahan telah diterima di pasar semen NTB. Saat ini, Bosowa berada diurutan kedua setelah Indocement dengan market share sebesar 18,41% pada 2013 dan tumbuh 17,33% dibanding tahun sebelumnya.
Subhan Aksa mengatakan, pabrik pengepakan semen tersebut merupakan yang keenam setelah di Banyuwangi (Jawa Timur), Ciwandan (Banten), Samarinda (Kaltim), Kendari (Sultra), dan Balikpapan (Kaltim).
Pada Desember 2013 lalu, Bosowa juga meresmikan Kiln Plant Semen Bosowa Maros berkapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun. Dengan demikian, total kapasitas produksi pabrik Semen Bosowa di Sulawesi Selatan meningkat 81,81% menjadi 4 juta ton dari sebelumnya 2,2 juta ton per tahun.
Bila ditambah dengan produksi di pabrik Semen Bosowa Indonesia (SBI) di Batam, total produksi Semen Bosowa menjadi sebanyak 5,2 juta ton per tahun.
Direktur PT Semen Bosowa Maros Subhan Aksa mengatakan, pabrik pengepakan tersebut berkapasitas produksi 500 ribu ton per tahun, dengan nilai investasi sebesar Rp84 miliar. Adapun sumber pembiayaan berasal dari modal Bosowa dan dari Bank CIMB Niaga.
“Keberadaan packing plant ini sebagai unit pengantongan semen akan sangat membantu dalam melakukan efisiensi dan efektifitas pendistribusian semen di wilayah NTB,” ujar Subhan dalam rilisnya, Rabu (24/12/2014).
Dia menjelaskan, selain memenuhi pasar konsumsi, keberadaan SPP Bosowa diharapkan dapat memberi kontribusi bagi percepatan pembangunan infrastruktur di NTB.
Adapun pembangunan konstruksi packing plant tersebut dilakukan oleh kontraktor EPC Waskita Karya dan berdiri di Kawasan Pelabuhan Lembar, Lombok Barat.
Subhan optimistis permintaan semen akan terus meningkat. Pasalnya, secara keseluruhan volume konsumsi semen untuk wilayah NTB dari tahun ke tahun terus mengalami pertumbuhan cukup signifikan, dengan rata-rata pertumbuhan 11,74%. Menurut Subhan, sektor konstruksi merupakan sektor dengan laju pertumbuhan tertinggi sebesar 8,68%.
“Tentu bagi kami, dari dunia usaha, ini merupakan sebuah peluang,” ujar dia.
Untuk semen, penetrasi brand Bosowa secara perlahan telah diterima di pasar semen NTB. Saat ini, Bosowa berada diurutan kedua setelah Indocement dengan market share sebesar 18,41% pada 2013 dan tumbuh 17,33% dibanding tahun sebelumnya.
Subhan Aksa mengatakan, pabrik pengepakan semen tersebut merupakan yang keenam setelah di Banyuwangi (Jawa Timur), Ciwandan (Banten), Samarinda (Kaltim), Kendari (Sultra), dan Balikpapan (Kaltim).
Pada Desember 2013 lalu, Bosowa juga meresmikan Kiln Plant Semen Bosowa Maros berkapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun. Dengan demikian, total kapasitas produksi pabrik Semen Bosowa di Sulawesi Selatan meningkat 81,81% menjadi 4 juta ton dari sebelumnya 2,2 juta ton per tahun.
Bila ditambah dengan produksi di pabrik Semen Bosowa Indonesia (SBI) di Batam, total produksi Semen Bosowa menjadi sebanyak 5,2 juta ton per tahun.
(rna)