Waskita Cari Pendanaan Rp4,13 Triliun

Senin, 29 Desember 2014 - 11:06 WIB
Waskita Cari Pendanaan Rp4,13 Triliun
Waskita Cari Pendanaan Rp4,13 Triliun
A A A
JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berencana mencari pendanaan eksternal sebesar Rp4,13 triliun untuk modal pembangunan ruas jalan tol Pejagan- Pemalang. Total dana investasi untuk proyek tersebut sebesar Rp5,9 triliun.

Direktur Keuangan Waskita Karya Tunggul Rajagukguk mengatakan, 70% dari biaya pembangunan ruas jalan tol sepanjang 57,5 kilometer (km) tersebut akan menggunakan dana eksternal. Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, perseroan akan mencari fasilitas pinjaman dari lembaga perbankan.

“Proses pembangunan tol Pejagan-Pemalang ini dibagi dalam dua tahap. Kami sedang melakukan penjajakan pinjaman dengan sejumlah bank untuk pendanaannya,” kata Tunggul di Jakarta akhir pekan lalu. Pada tahap awal pembangunan ruas tol tersebut diproyeksikan membutuhkan dana Rp2,2 triliun. Pada tahap pertama ini Waskita akan membangun ruas jalan tol sepanjang 20,4 km.

“Perseroan baru saja mendapatkan fasilitas kredit investasi sekitar Rp850 miliar dari PT Indonesia Eximbank untuk pengerjaan proyek tol Pejagan- Pemalang tahap pertama,” sebutnya. Tunggul menjelaskan, dengan diperoleh pinjaman dari Eximbank tersebut, Waskita Karya masih membutuhkan dana segar dari perbankan sekitar Rp690 miliar. Itu untuk memenuhi kebutuhan dana dari eksternal yang mencapai 70% atau setara Rp1,54 triliun dari total Rp2,2 triliun.

“Pembangunan tahap pertama ruas Pejagan- Pemalang ditargetkan rampung Desember 2015,” katanya. Menurut dia, untuk proyek jalan tol Pejagan-Pemalang tahap kedua, total investasi yang dibutuhkan mencapai Rp3,7 triliun. Proyek jalan sepanjang 37 km tersebut membutuhkan dana eksternal Rp2,59 triliun.

Mengenai alokasi belanja modal tahun depan, perseroan menyiapkan dana sekitar Rp2 triliun. Tunggul merinci, sekitar Rp160 miliar akan digunakan untuk pembelian dan perawatan alat-alat, Rp300miliarakandisetorkan ke divisi precast, Rp800 miliar untuk pengembangan bisnis realti, Rp175 miliar dialokasikan untuk bidang energi, dan sisanya untuk investasi jalan tol.

Untuk sumber pendanaan belanjamodaltahundepan, Waskita Karya masih memiliki opsi berupa obligasi berkelanjutan pertama tahap kedua senilai Rp1,5 triliun pada 2015 yang merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) pertama senilai total Rp2 triliun. Sebelumnya perseroan menerbitkan sebesar Rp500 miliar. Direktur Utama Waskita Karya M Choliq menambahkan, perseroan hingga akhir 2015 membidik kontrak baru di angka Rp20,8 triliun.

Meski terlihat lebih rendah dari raihan kontrak baru hingga Desember 2014 yang sudah mencapai Rp24 triliun, perseroan masih memiliki sisa kontrak yang akan dibukukan pada 2015 senilai Rp10,5 triliun. “Nanti kontrak baru akan dipenuhi oleh proyek infrastruktur pemerintah dan proyek tol,” ujar dia.

Tahun depan, lanjut Choliq, perseroan juga berencana menerbitkan saham baru atau rights issue. Perkiraan serapan penerbitan saham baru tersebut bila dilakukan pada posisi kapitalisasi pasar saham Waskita saat ini yang mencapai Rp13,6 triliun, dana hasil rights issue-nya diproyeksikan mencapai Rp5 triliun. Sedangkan sekitar Rp3 triliun akan diserap oleh pemerintah.

Heru febrianto
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7675 seconds (0.1#10.140)