USD Menguat, Emas Terkoreksi Tajam dalam Sepekan
A
A
A
SINGAPURA - Emas global mengalami koreksi tajam dalam sepekan karena menguatnya dolar Amerika Serikat (USD), sehingga membatasi permintaan logam mulia dan menempatkan harga di jalur kerugian kuartalan kedua.
USD diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam lebih dari lima tahun seiring ekspektasi Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga pada tahun depan.
Mata uang AS tersebut terhadap euro berada di dekat level tertinggi dua tahun di tengah kekhawatiran bahwa pemilihan awal di Yunani beresiko akan menunda kesepakatan bailout dari negara Eropa. Sementara kepemilikan aset di SPDR Gold Trust diadakan di posisi terendah enam tahun.
"Penguatan USD akan bertahan dan yang akan membebani emas. Harga emas bisa jatuh lebih lanjut tahun depan karena kurangnya permintaan," kata Kepala Riset di Wing Fung Financial Group Mark To seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (30/12/2014).
Emas untuk pengiriman segera turun 0,2% menjadi USD1.181,05 dan berada di USD1.182,72 per ons pada pukul 08.21 pagi di Singapura. Logam ini turun 1,1% kemarin, terbesar sejak 22 Desember 2014.
Emas di Comex New York untuk pengiriman Februari sedikit berubah menjadi USD1.182,20 per ons dari sebelumnya USD1.181,90. Semua volume perdagangan berjangka sebesar 76% di bawah rata-rata 100 hari.
Sementara perak untuk pengiriman segera susut sebanyak 0,3% menjadi USD15,7598 per ons dan diperdagangkan pada USD15,7914. Logam ini turun 1,6% kemarin, terbesar dalam sepekan dan menuju penurunan kuartalan kedua.
Spot platinum naik 0,3% menjadi USD1.204,25 per ons, rebound dari penurunan kemarin sebesar 1,3% dan palladium diperdagangkan pada USD809,95 per ons dari USD810,25 kemarin dan berada di jalur untuk kenaikan kuartalan ketiga tahun ini.
USD diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam lebih dari lima tahun seiring ekspektasi Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga pada tahun depan.
Mata uang AS tersebut terhadap euro berada di dekat level tertinggi dua tahun di tengah kekhawatiran bahwa pemilihan awal di Yunani beresiko akan menunda kesepakatan bailout dari negara Eropa. Sementara kepemilikan aset di SPDR Gold Trust diadakan di posisi terendah enam tahun.
"Penguatan USD akan bertahan dan yang akan membebani emas. Harga emas bisa jatuh lebih lanjut tahun depan karena kurangnya permintaan," kata Kepala Riset di Wing Fung Financial Group Mark To seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (30/12/2014).
Emas untuk pengiriman segera turun 0,2% menjadi USD1.181,05 dan berada di USD1.182,72 per ons pada pukul 08.21 pagi di Singapura. Logam ini turun 1,1% kemarin, terbesar sejak 22 Desember 2014.
Emas di Comex New York untuk pengiriman Februari sedikit berubah menjadi USD1.182,20 per ons dari sebelumnya USD1.181,90. Semua volume perdagangan berjangka sebesar 76% di bawah rata-rata 100 hari.
Sementara perak untuk pengiriman segera susut sebanyak 0,3% menjadi USD15,7598 per ons dan diperdagangkan pada USD15,7914. Logam ini turun 1,6% kemarin, terbesar dalam sepekan dan menuju penurunan kuartalan kedua.
Spot platinum naik 0,3% menjadi USD1.204,25 per ons, rebound dari penurunan kemarin sebesar 1,3% dan palladium diperdagangkan pada USD809,95 per ons dari USD810,25 kemarin dan berada di jalur untuk kenaikan kuartalan ketiga tahun ini.
(rna)