Perbankan Jepang Hadapi Tes Suku Bunga Ultra-Rendah

Selasa, 30 Desember 2014 - 11:16 WIB
Perbankan Jepang Hadapi...
Perbankan Jepang Hadapi Tes Suku Bunga Ultra-Rendah
A A A
TOKYO - Regulator keuangan Jepang memulai tes terhadap perbankan regional untuk mengetahui seberapa banyak pendapatan mereka akan turun jika suku bunga jangka panjang tetap mendekati rekor terendah sesuai kebijakan bank sentral.

“Badan Jasa Keuangan (Financial Services Agency/FSA) mengkhawatirkan, dengan yield obligasi pemerintah Jepang 10 tahun yang mendekati rekor terendah sekitar 0,3%, perbankan regional dapat mengalami penurunan pendapatan karena perbedaan antara jumlah yang mereka bayar untuk tabungan dan jumlah yang mereka kumpulkan dari pinjaman dan obligasi akan berkurang,” sebut pernyataan sang sumber yang mengetahui langsung tentang hal itu kepada kantor berita Reuters.

Langkah yang diambil otoritas keuangan itu menunjukkan salah satu risiko yang tidak diinginkan dari program pemerintahan Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe untuk menghentikan deflasi dengan dukungan bank sentral. Sejak pemerintahan Abe, Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) menyuntikkan stimulus moneter dalam perekonomian untuk membantu mempertahankan tingkat suku bunga rendah dalam jangka panjang.

Jepang memiliki lebih dari 100 perbankan regional, yang mencakup sekitar 40% dari total pinjaman USD4,6 triliun. Meski demikian, total permintaan pinjaman turun 10% dalam 20 tahun terakhir. Perbankan regional biasanya memperpanjang pinjaman untuk bisnis kecil, tapi permintaan terus turun saat populasi di Jepang semakin menua.

Untuk tetap bertahap, banyak perbankan kecil menurunkan suku bunga yang mereka kenakan sehingga mengurangi keuntungan. Selama setahun, FSA mendorong perbankan regional untuk melakukan konsolidasi atau mencari konsumen di luar negeri.

Belum jelas berapa lama tes FSA berlangsung dan bagaimana badan regulator itu akan melakukan tindak lanjut pada perbankan yang mungkin berisiko akibat suku bunga rendah dalam jangka panjang. Bank regional terbesar kedua di Jepang, Bank of Yokohama, menyatakan pada bulan lalu pihaknya mempertim-bangkan merger dengan Higashi-Nippon Bank Ltd yang berbasis di Tokyo dalam kesepakatan yang dapat memperkuat konsolidasi.

Sementara, defisit perdagangan Jepang pada November turun hingga hampir sepertiga dari setahun lalu, terbantu oleh menguatnya ekspor dan turunnya tagihan impor minyak.

Syarifudin
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0703 seconds (0.1#10.140)