Neraca Perdagangan November Defisit Rp5,32 T
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan Indonesia pada November 2014 mengalami defisit sebesar USD425,7 juta atau sekitar Rp5,32 triliun (kurs Rp12.517/USD).
Volume ekspor Indonesia pada November sempat mengalami peningkatan 5,67% dibanding Oktober 2014. Namun, jika dibanding November 2013, total ekspor Indonesia justru turun 28,99%.
Sehingga, secara kumulatif volume ekspor Indonesia menurun 20,29% dibanding 2013.
Sementara, impor Indonesia selama November 2014 turun 7,02% (926,0 ribu ton) dibanding Oktober 2014. Namun meningkat 3,68% (4.73 ribu ton) dibanding periode sama 2013.
"Nilai neraca perdagangan Indonesia memang defisit selama 2014. Kendati demikian, volume perdagangan Indonesia justru naik 33,92 juta ton," terang Kepala BPS Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, Jumat (2/1/2015).
Sementara, ekspor non migas Indonesia ke China, Jepang, dan Amerika Serikat (AS) selama Januari-November 2014 secara kumulatif menyumbang 37,74%.
Ekspor Indonesia mengalami defisit terbesar ke China dengan besaran USD12.404,1 miliar. Sementara di AS, India, Taiwan dan Australia perdagangan Indonesia surplus, sehingga total surplus perdagangan Indonesia sebesar USD10.018,6 miliar.
"Meskipun surplus, perdagangan non migas ini belum bisa mengcover defisit perdagangan kumulatif. BPS mencatat surplus non migas pada November 2014 sebesar USD10,018 miliar," pungkas dia.
Volume ekspor Indonesia pada November sempat mengalami peningkatan 5,67% dibanding Oktober 2014. Namun, jika dibanding November 2013, total ekspor Indonesia justru turun 28,99%.
Sehingga, secara kumulatif volume ekspor Indonesia menurun 20,29% dibanding 2013.
Sementara, impor Indonesia selama November 2014 turun 7,02% (926,0 ribu ton) dibanding Oktober 2014. Namun meningkat 3,68% (4.73 ribu ton) dibanding periode sama 2013.
"Nilai neraca perdagangan Indonesia memang defisit selama 2014. Kendati demikian, volume perdagangan Indonesia justru naik 33,92 juta ton," terang Kepala BPS Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, Jumat (2/1/2015).
Sementara, ekspor non migas Indonesia ke China, Jepang, dan Amerika Serikat (AS) selama Januari-November 2014 secara kumulatif menyumbang 37,74%.
Ekspor Indonesia mengalami defisit terbesar ke China dengan besaran USD12.404,1 miliar. Sementara di AS, India, Taiwan dan Australia perdagangan Indonesia surplus, sehingga total surplus perdagangan Indonesia sebesar USD10.018,6 miliar.
"Meskipun surplus, perdagangan non migas ini belum bisa mengcover defisit perdagangan kumulatif. BPS mencatat surplus non migas pada November 2014 sebesar USD10,018 miliar," pungkas dia.
(izz)