Perbankan Syariah Jatim Tumbuh 21,79%

Jum'at, 02 Januari 2015 - 21:03 WIB
Perbankan Syariah Jatim Tumbuh 21,79%
Perbankan Syariah Jatim Tumbuh 21,79%
A A A
SURABAYA - Perbankan Syariah di Jawa Timur (Jatim) hingga kuartal III/2014 mengalami pertumbuhan 21,79% year on year (yoy), dengan total aset mencapai Rp23,42 triliun.

Deputi Kepala Perwakilan BI Wilayah IV Jatim, Soekowardojo mengatakan, kendati pertumbuhan ini lebih rendah dibanding kuartal II/2014 yang mencapai 23% (yoy), namun pertumbuhan tersebut menunjukkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan jasa bank syariah.

"Pertumbuhan menunjukkan sikap masyarakat yang menggunakan jasa syariah," katanya di Surabaya, Jumat (2/1/2015).

Dia menyebutkan, pertumbuhan aset ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK). Tercatat pembiayaan bank syariah tumbuh 21,79% (yoy) pada kuartal III/2014 menjadi sebesar Rp18,73 triliun.

“Pada sektor pembiayaan, perbankan syariah di Jatim hingga akhir September 2014 masih didominasi kepada pembiayaan produktif, yaitu modal kerja dan investasi. Ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai mempercayai perbankan syariah sebagai mitra bisnis, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja atau kredit konsumsi,” imbuh Soekowardojo.

Dia melanjutkan, dilihat dari kontribusinya, pembiayaan produktif menyumbang porsi 57,99% dari total pembiayaan yang disalurkan. Sementara sisanya sebesar 42,01% dari total pembiayaan, disumbang pembiayaan konsumtif.

Sementara dari sisi pertumbuhan, jenis pembiayaan yang mencatat pertumbuhan tertinggi adalah pembiayaan konsumsi dengan pertumbuhan sebesar 47,95% (yoy). Pertumbuhan tersebut lebih rendah, dibanding pertumbuhan periode sebelumnya sebesar 58,89% (yoy).

Pembiayaan modal kerja, lanjut dia, menunjukkan peningkatan pertumbuhan dari sebesar 13% pada kuartal II/2014 menjadi 23,05% (yoy) pada periode laporan. Sementara pembiayaan investasi, mencatat perlambatan dari 28,6% (yoy) pada kuartal II/2014 menjadi 25,91% pada kuartal III/2014.

“Dari sisi penghimpunan DPK, bank syariah di Jatim mencatat peningkatan dibandingkan periode sebelumnya,” papar dia.

Saat ini, tercatat DPK yang berhasil dihimpun pada periode laporan mencapai Rp17,36 triliun, atau tumbuh 23,74% (yoy). Pertumbuhan tersebut lebih tinggi, dibanding pertumbuhan kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar 18,94% (yoy).

Peningkatan pertumbuhan DPK yang diiringi dengan perlambatan kredit, mendorong perbaikan finance to deposit ratio (FDR) dari sebesar 111,03% pada kuartal II/2014 menjadi 107,92% pada kuartal III/2014.

Namun, risiko pembiayaan yang tercermin dari besar non performance finance (NPF) bank syariah, menunjukkan peningkatan dari sebesar 3,35% pada kuartal II 2014 menjadi 3,67% pada kuartal IV/2014.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0192 seconds (0.1#10.140)