Harga Minyak WTI dan Brent Naik
Selasa, 06 Januari 2015 - 10:41 WIB
Harga Minyak WTI dan Brent Naik
A
A
A
SEOUL - Harga minyak dunia baik West Texas Intermediate (WTI) di AS maupun brent di London naik, setelah kemarin sempat mengalami penurunan.
Kontrak berjangka (futures) sedikit berubah di New York, setelah kemarin turun 5%. Survei Bloomberg News, stok di AS diproyeksikan naik 750 ribu barel pekan lalu.
Pasar minyak menghadapi banyak masalah tahun ini, karena lonjakan pasokan dari negara seperti Rusia dan Irak, ditambah dengan berlimpahnya Qatar yang diestimasikan mencapai dua juta barel per hari.
Harga merosot hampir 50% pada 2014, dan yang terbesar sejak krisis keuangan 2008, serta sebagai Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang menolak panggilan untuk memangkas produksi, di tengah pertempuran dengan produsen AS untuk pangsa pasar.
"Tidak ada yang bersedia untuk memotong pasokan, sementara dolar yang kuat memainkan peran negatif dengan ketidakpastian pertumbuhan di Eropa. Bahkan jika harga jatuh di bawah USD40, pasar tidak akan terlalu terkejut," kata analis di Hyundai Futures Corp Seoul, Will Yun, Selasa (6/1/2015).
West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari naik 21 sen ke USD50,25 per barel, di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pada pukul 9:46 waktu Singapura. Kontrak turun USD2,65 ke USD50,04 kemarin, penutupan terendah sejak 28 April 2009. Semua volume berjangka yang diperdagangkan, adalah 54% di bawah rata-rata 100 hari.
Sementara minyak brent di London ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Februari naik 12 sen ke USD53,23 per barel dari hari sebelumnya USD53,11. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD3,01.
Kontrak berjangka (futures) sedikit berubah di New York, setelah kemarin turun 5%. Survei Bloomberg News, stok di AS diproyeksikan naik 750 ribu barel pekan lalu.
Pasar minyak menghadapi banyak masalah tahun ini, karena lonjakan pasokan dari negara seperti Rusia dan Irak, ditambah dengan berlimpahnya Qatar yang diestimasikan mencapai dua juta barel per hari.
Harga merosot hampir 50% pada 2014, dan yang terbesar sejak krisis keuangan 2008, serta sebagai Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang menolak panggilan untuk memangkas produksi, di tengah pertempuran dengan produsen AS untuk pangsa pasar.
"Tidak ada yang bersedia untuk memotong pasokan, sementara dolar yang kuat memainkan peran negatif dengan ketidakpastian pertumbuhan di Eropa. Bahkan jika harga jatuh di bawah USD40, pasar tidak akan terlalu terkejut," kata analis di Hyundai Futures Corp Seoul, Will Yun, Selasa (6/1/2015).
West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari naik 21 sen ke USD50,25 per barel, di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pada pukul 9:46 waktu Singapura. Kontrak turun USD2,65 ke USD50,04 kemarin, penutupan terendah sejak 28 April 2009. Semua volume berjangka yang diperdagangkan, adalah 54% di bawah rata-rata 100 hari.
Sementara minyak brent di London ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Februari naik 12 sen ke USD53,23 per barel dari hari sebelumnya USD53,11. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD3,01.
(izz)
