Panasonic Akuisisi RFNet Technologies
A
A
A
SINGAPURA - Panasonic Asia- Pacific mengakuisisi RFNet Technologies, perusahaan solusi jaringan, wireless (Wi-Fi), dan pengawasan.
“Panasonic akan memiliki 51,9% saham perusahaan saat akuisisi selesai pada pertengahan Januari,” ungkap pernyataan Panasonic, dikutip CNA. Meski demikian, rincian kesepakatan akuisisi itu tidak diumumkan. Akuisisi RFNet akan memperluas bisnis jaringan Wi-Fi komersial di Asia untuk Panasonic.
“Kemampuan pengembangan produk RFNet, pemahaman pasar lokal, posisi perusahaan di sektor transportasi dan pendidikan, akan melengkapi dan memperluas solusi infrastruktur yang ditawarkan Panasonic di kawasan,” sambung pernyataan itu.
Sementara itu, konglomerat Jepang, Panasonic Corp, mengusulkan perusahaan mengubah produksi fluorescent ke teknologi light-emitting diode (LED) di beragam sektor di Jepang serta sejumlah negara ASEAN. Langkah ini merupakan puncak dari lebih lima tahun riset dalam berbagai produk elektronik terkait LED. Perusahaan telah mengusulkan solusi teknologi LED di Thailand dan Vietnam, serta di Malaysia.
“Grup riset kami di bidang teknologi LED bergerak cepat setelah bencana tsunami dan gempa bumi Fukushima 2011 yang mengakibatkan matinya jaringan listrik nasional,” papar pernyataan General Manajer Panasonic Eco Solutions Company Yuji Toshimitsu, dikutip website Eco-Business.com .
Dia berbicara di hadapan media massa dari negaranegara ASEAN yang mengunjungi solusi teknologi LED yang dipasang di salah satu toko di Okegawa, wilayah Saitama, sekitar 50 kilometer dari Tokyo, kemarin. Toko itu dibuka pada 2010. “Akibat tragedi itu Jepang saat ini mengurangi konsumsi energi untuk semua wilayah pemukiman, sektor perdagangan, dan tempat publik, serta menggunakan energi alternatif,” ujar Toshimitsu.
Dia menjelaskan, perusahaan menggabungkan teknologi LED dalam pencahayaan dan solusi pemasaran untuk sektor ritel serta di sekolah, rumah sakit, perkantoran, transportasi kereta, dan museum. “Kami menggunakan toko ini sebagai tes untuk pencahayaan dan solusi pemasaran kami karena toko ini ada sekitar 50.000 unit di seluruh penjuru Jepang, menjadi tempat bertemu komunitas selama tragedi 2011,” paparnya.
Panasonic saat ini menyuplai solusi pencahayaan untuk 30% dari toko-toko tersebut. Dia menambahkan, meskipun solusi pencahayaan LED membantu memangkas konsumsi energi hingga sepertiga, tapi harganya juga mahal, dengan pengembalian investasi setelah tahun ketiga. “Ini harus dilihat sebagai investasi jangka panjang dengan menggerakkan motivasi untuk mengelola penggunaan energi,” paparnya.
Dia menjelaskan, bidang utama konsumsi energi di toko adalah lemari pendingin, lampu, dan pengatur suhu ruangan. Toshimitsu menjelaskan, Panasonic memproduksi lampulampu LED yang ramping untuk mengganti lampu neon. Kontrol cahaya dilakukan melalui tablet. Proyektor lampu dapat menggunakan teknologi LED yang juga menjadi alat marketing.
Syarifudin
“Panasonic akan memiliki 51,9% saham perusahaan saat akuisisi selesai pada pertengahan Januari,” ungkap pernyataan Panasonic, dikutip CNA. Meski demikian, rincian kesepakatan akuisisi itu tidak diumumkan. Akuisisi RFNet akan memperluas bisnis jaringan Wi-Fi komersial di Asia untuk Panasonic.
“Kemampuan pengembangan produk RFNet, pemahaman pasar lokal, posisi perusahaan di sektor transportasi dan pendidikan, akan melengkapi dan memperluas solusi infrastruktur yang ditawarkan Panasonic di kawasan,” sambung pernyataan itu.
Sementara itu, konglomerat Jepang, Panasonic Corp, mengusulkan perusahaan mengubah produksi fluorescent ke teknologi light-emitting diode (LED) di beragam sektor di Jepang serta sejumlah negara ASEAN. Langkah ini merupakan puncak dari lebih lima tahun riset dalam berbagai produk elektronik terkait LED. Perusahaan telah mengusulkan solusi teknologi LED di Thailand dan Vietnam, serta di Malaysia.
“Grup riset kami di bidang teknologi LED bergerak cepat setelah bencana tsunami dan gempa bumi Fukushima 2011 yang mengakibatkan matinya jaringan listrik nasional,” papar pernyataan General Manajer Panasonic Eco Solutions Company Yuji Toshimitsu, dikutip website Eco-Business.com .
Dia berbicara di hadapan media massa dari negaranegara ASEAN yang mengunjungi solusi teknologi LED yang dipasang di salah satu toko di Okegawa, wilayah Saitama, sekitar 50 kilometer dari Tokyo, kemarin. Toko itu dibuka pada 2010. “Akibat tragedi itu Jepang saat ini mengurangi konsumsi energi untuk semua wilayah pemukiman, sektor perdagangan, dan tempat publik, serta menggunakan energi alternatif,” ujar Toshimitsu.
Dia menjelaskan, perusahaan menggabungkan teknologi LED dalam pencahayaan dan solusi pemasaran untuk sektor ritel serta di sekolah, rumah sakit, perkantoran, transportasi kereta, dan museum. “Kami menggunakan toko ini sebagai tes untuk pencahayaan dan solusi pemasaran kami karena toko ini ada sekitar 50.000 unit di seluruh penjuru Jepang, menjadi tempat bertemu komunitas selama tragedi 2011,” paparnya.
Panasonic saat ini menyuplai solusi pencahayaan untuk 30% dari toko-toko tersebut. Dia menambahkan, meskipun solusi pencahayaan LED membantu memangkas konsumsi energi hingga sepertiga, tapi harganya juga mahal, dengan pengembalian investasi setelah tahun ketiga. “Ini harus dilihat sebagai investasi jangka panjang dengan menggerakkan motivasi untuk mengelola penggunaan energi,” paparnya.
Dia menjelaskan, bidang utama konsumsi energi di toko adalah lemari pendingin, lampu, dan pengatur suhu ruangan. Toshimitsu menjelaskan, Panasonic memproduksi lampulampu LED yang ramping untuk mengganti lampu neon. Kontrol cahaya dilakukan melalui tablet. Proyektor lampu dapat menggunakan teknologi LED yang juga menjadi alat marketing.
Syarifudin
(ars)