Pertamina Penetrasi Pasar Vi-Gas ke Jateng dan DIY
A
A
A
SEMARANG - PT Pertamina (Persero) mulai melakukan penetrasi pasar di wilayah Jawa Tengah dan DIY untuk produk liquefied gas for vehicle yang dikenal dengan merek Vi-Gas.
Sebagai penetrasi awal, Pertamina mulai mengoprasikan dua Stasiun Pengisiahan Bahan (SPB) Vi-Gas, di jalan Sultan Agung, Semarang dan jalan Laksda Adisucipto, Yogyakarta.
Dengan pengoprasian 2 SPB tersebut, kini Pertamina telah efektif mengoperasikan sebanyak 18 SPB Vi-Gas, di mana 12 unit beroperasi di DKI Jakarta, 3 unit di Bali, dan 1 unit di Bandung, Jawa Barat.
Vi-Gas merupakan bahan bakar gas yang diformulasikan untuk kendaraan bermotor yang terdiri dari campuran Propane (C3) dan Butane (C4) dengan spesifikasi yang telah disesuaikan untuk keperluan mesin kendaraan bermotor sesuai dengan SK Dirjen Migas No. 2527.K/24/DJM/2007.
Dengan RON > 98, Vi-Gas memiliki berbagai keunggulan jika dibandingkan dengan BBM, yaitu ramah lingkungan, pembakaran yang sempurna, bebas sulfur dan timbal, memperpanjang siklus penggantian pelumas, memperpanjang umur mesin, suara mesin halus dan bebas knocking. Harganya pun relatif lebih murah,yakni hanya Rp5.100.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, dengan dibangunnya SPB Vi-Gas di Semarang dan Yogyakarta akan membuka pintu pasar Vi-Gas bagi Pertamina di Jateng dan DIY, sekaligus mendukung program konversi BBM ke bahan bakar gas di sektor transportasi yang digalakkan oleh pemerintah.
“Jateng dan DIY memiliki potensial bagi pemasaran Vi-Gas, karena kosumsi BBM di Jateng cukup tinggi yakni mencapai sekitar 5,8 KL per tahun,” katanya usai meresmikan SPB Vi-Gas di SPBU Coco Jalan Sultan Agung Semarang, Kamis (8/1/2015).
SPB Vi-Gas di Semarang dan Yogyakarta masing-masing memiliki kapasitas penyimpanan sebanyak 6 MT atau setara dengan 11.800 liter setara Premium. Jika digunakan untuk pengisian Vi-Gas angkutan umum, maka dengan kapasitas tersebut mampu mengisi sekitar 500 unit kendaraan per hari.
Dwi mengaku, dalam waktu dekat ini Pertamina juga tengah menyelesaikan pembangunan SPB Vi-Gas serupa di Solo dan Surabaya. “Pertamina akan terus fokus mengembangkan bisnis gas, termasuk Vi-Gas. dengan pembangunan infrastruktur dan outlet lebih banyak agar memudahkan masyarakat menjangkau bahan bakar yang ramah lingkungan,” jelasnya.
Konsumsi Vi-Gas dan Envogas sampai saat ini baru mencapai sekitar 0,1% dari konsumsi BBM bersubsidi. Dalam waktu 5 tahun mendatang diharapkan tingkat konsumsi Vi-Gas dan Envogas akan meningkat menjadi sekitar 2,5 juta KL setara Premium.
Khusus untuk Vi-Gas, pertumbuhan konsumsinya telah meningkat rata-rata sekitar 40% per tahun dari semula 189 KL pada 2008 menjadi 913 KL pada 2013. Melihat tren Pertamina Optimis akan terus mengalami peningkatan.
Optimisme tersebut didukung oleh program investasi perusahaan untuk pembangunan unit-unit penjualan Vi-Gas dan Envogas di SPBU secara terintegrasi, yang ditargetkan sebanyak 150 unit per tahun.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, yang hadir dalam peresmian SPB Vi-Gas mengaku, sangat mendukung mulai dipasarkannya Vi-Gas di Jawa Tengah.
Dia beraharap, prioritas penyaluran Vi-Gas adalah untuk angkutan umum,.”Ini (Vi-Gas) kan murah, dengan begitu kalau angkutan umum bisa mendapatkannya maka harapannya adalah tarif angkutan juga murah,” katanya.
Sebagai penetrasi awal, Pertamina mulai mengoprasikan dua Stasiun Pengisiahan Bahan (SPB) Vi-Gas, di jalan Sultan Agung, Semarang dan jalan Laksda Adisucipto, Yogyakarta.
Dengan pengoprasian 2 SPB tersebut, kini Pertamina telah efektif mengoperasikan sebanyak 18 SPB Vi-Gas, di mana 12 unit beroperasi di DKI Jakarta, 3 unit di Bali, dan 1 unit di Bandung, Jawa Barat.
Vi-Gas merupakan bahan bakar gas yang diformulasikan untuk kendaraan bermotor yang terdiri dari campuran Propane (C3) dan Butane (C4) dengan spesifikasi yang telah disesuaikan untuk keperluan mesin kendaraan bermotor sesuai dengan SK Dirjen Migas No. 2527.K/24/DJM/2007.
Dengan RON > 98, Vi-Gas memiliki berbagai keunggulan jika dibandingkan dengan BBM, yaitu ramah lingkungan, pembakaran yang sempurna, bebas sulfur dan timbal, memperpanjang siklus penggantian pelumas, memperpanjang umur mesin, suara mesin halus dan bebas knocking. Harganya pun relatif lebih murah,yakni hanya Rp5.100.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, dengan dibangunnya SPB Vi-Gas di Semarang dan Yogyakarta akan membuka pintu pasar Vi-Gas bagi Pertamina di Jateng dan DIY, sekaligus mendukung program konversi BBM ke bahan bakar gas di sektor transportasi yang digalakkan oleh pemerintah.
“Jateng dan DIY memiliki potensial bagi pemasaran Vi-Gas, karena kosumsi BBM di Jateng cukup tinggi yakni mencapai sekitar 5,8 KL per tahun,” katanya usai meresmikan SPB Vi-Gas di SPBU Coco Jalan Sultan Agung Semarang, Kamis (8/1/2015).
SPB Vi-Gas di Semarang dan Yogyakarta masing-masing memiliki kapasitas penyimpanan sebanyak 6 MT atau setara dengan 11.800 liter setara Premium. Jika digunakan untuk pengisian Vi-Gas angkutan umum, maka dengan kapasitas tersebut mampu mengisi sekitar 500 unit kendaraan per hari.
Dwi mengaku, dalam waktu dekat ini Pertamina juga tengah menyelesaikan pembangunan SPB Vi-Gas serupa di Solo dan Surabaya. “Pertamina akan terus fokus mengembangkan bisnis gas, termasuk Vi-Gas. dengan pembangunan infrastruktur dan outlet lebih banyak agar memudahkan masyarakat menjangkau bahan bakar yang ramah lingkungan,” jelasnya.
Konsumsi Vi-Gas dan Envogas sampai saat ini baru mencapai sekitar 0,1% dari konsumsi BBM bersubsidi. Dalam waktu 5 tahun mendatang diharapkan tingkat konsumsi Vi-Gas dan Envogas akan meningkat menjadi sekitar 2,5 juta KL setara Premium.
Khusus untuk Vi-Gas, pertumbuhan konsumsinya telah meningkat rata-rata sekitar 40% per tahun dari semula 189 KL pada 2008 menjadi 913 KL pada 2013. Melihat tren Pertamina Optimis akan terus mengalami peningkatan.
Optimisme tersebut didukung oleh program investasi perusahaan untuk pembangunan unit-unit penjualan Vi-Gas dan Envogas di SPBU secara terintegrasi, yang ditargetkan sebanyak 150 unit per tahun.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, yang hadir dalam peresmian SPB Vi-Gas mengaku, sangat mendukung mulai dipasarkannya Vi-Gas di Jawa Tengah.
Dia beraharap, prioritas penyaluran Vi-Gas adalah untuk angkutan umum,.”Ini (Vi-Gas) kan murah, dengan begitu kalau angkutan umum bisa mendapatkannya maka harapannya adalah tarif angkutan juga murah,” katanya.
(dol)