Produksi AS Melambat, Minyak Mentah Perpanjang Reli
A
A
A
SINGAPURA - Minyak mentah memperpanjang reli hari ketiga di tengah spekulasi melambatnya produksi minyak di Amerika Serikat (AS), sehingga akan mengurangi membanjirnya pasokan global.
Kontrak berjangka (futures) naik 1,7% di New York, penurunan mingguan ketujuh. Administrasi Informasi Energi menyebut, stok minyak mentah AS menyusut 3,06 juta barel pada 2 Januari 2015.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah berjuang memangkas produksi di tengah meningkatnya produksi minyak AS. Duta Besar Uni Emirat Arab di Washington, Yousef Al Otaiba mengatakan bahwa Uni Emirat Arab tidak memiliki rencana untuk memangkas produksi meski harga terus terkoreksi.
"Beberapa produsen AS mungkin perlu mempertimbangkan kembali investasi mereka karena harga minyak sekarang telah terkoreksi separuh, tapi tidak jelas kapan penurunan harga minyak akan berakhir," kata Manajer Perdagangan Energi di Newedge Group Ken Hasegawa seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (9/1/2015).
West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Februari naik 82 sen menjadi USD49,61 per barel dan berada di USD49,10 pada pukul 09.20 pagi waktu Singapura.
Futures bertambah 14 sen menjadi USD48,79 kemarin dan turun 6,8% pada pekan ini. Semua volume berjangka yang diperdagangkan 12% di atas rata-rata 100 hari.
Brent di London ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Februari naik 17 sen atau 0,3% menjadi USD51,13 per barel. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD2,04.
Kontrak berjangka (futures) naik 1,7% di New York, penurunan mingguan ketujuh. Administrasi Informasi Energi menyebut, stok minyak mentah AS menyusut 3,06 juta barel pada 2 Januari 2015.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah berjuang memangkas produksi di tengah meningkatnya produksi minyak AS. Duta Besar Uni Emirat Arab di Washington, Yousef Al Otaiba mengatakan bahwa Uni Emirat Arab tidak memiliki rencana untuk memangkas produksi meski harga terus terkoreksi.
"Beberapa produsen AS mungkin perlu mempertimbangkan kembali investasi mereka karena harga minyak sekarang telah terkoreksi separuh, tapi tidak jelas kapan penurunan harga minyak akan berakhir," kata Manajer Perdagangan Energi di Newedge Group Ken Hasegawa seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (9/1/2015).
West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Februari naik 82 sen menjadi USD49,61 per barel dan berada di USD49,10 pada pukul 09.20 pagi waktu Singapura.
Futures bertambah 14 sen menjadi USD48,79 kemarin dan turun 6,8% pada pekan ini. Semua volume berjangka yang diperdagangkan 12% di atas rata-rata 100 hari.
Brent di London ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Februari naik 17 sen atau 0,3% menjadi USD51,13 per barel. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD2,04.
(rna)