Emas Naik di Tengah Spekulasi Suku Bunga The Fed
A
A
A
NEW YORK - Emas berjangka naik di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve tidak akan segera menaikkan suku bunga AS (Fed rate).
Hal itu karena penghasilan karyawan tertinggal pertumbuhan jumlah tenaga kerja, sehingga memberi sinyal inflasi akan tetap jinak.
Laporan pemerintah menunjukkan bahwa penghasilan per jam rata-rata semua karyawan di Amerika Serikat (AS) AS pada Desember turun 0,2% dari bulan sebelumnya, terbesar sejak 2006. Sementara jumlah tenaga kerja naik lebih dari perkiraan, dan tingkat pengangguran turun menjadi 5,6%.
"Jumlah tenaga kerja sangat baik, namuun ada penurunan pendapatan, sehingga kekhawatiran deflasi dan karena itu The Fed mungkin terpaksa menahan suku bunga," kata ahli strategi pasar di EverBank Wealth Management Chris Gaffney kata dia dilansir dari Bloomberg, Sabtu (10/1/2015).
Harga emas telah meningkat 2,7% pada Januari, memperpanjang kenaikan dua bulan berturut-turut di tengah ekspektasi bahwa bank sentral di China dan Eropa akan meningkatkan program stimulusnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sementara risalah pertemuan terakhir Federal Reserve yang dirilis pekan ini menunjukkan bahwa sejumlah pejabat menyatakan kekhawatiran terhadap inflasi terlalu rendah.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 0,6% menjadi USD1.216,10 per ons pada pukul 01.55 siang di Comex New York, membawa keuntungan minggu ini menjadi 2,5%.
Pada tahun lalu, logam mulia membukukan penurunan tahunan berturut-turut untuk kali pertama sejak tahun 1998 di tengah menguatnya pasar saham dan rendahnya inflasi.
Sementara kepemiikan emas di SPDR Gold Trust meningkat 0,4% menjadi 707,82 metrik ton (MT), terbesar sejak Juli tahun lalu. Kepemilikan emas pada tahun lalu menurun 89 ton karena harga tunai membukukan penurunan tahunan berturut-turut Kali pertama sejak 2000.
Spot emas di London ditutup naik ke level tertinggi mingguan dalam enam bulan terakhir. Data pemerintah AS menunjukkan bahwa pada 6 Januari 2015, para spekulan meningkatkan taruhannnya pada tren kenaikan harga emas pada level tertinggi sejak Agustus 2014.
Emas untuk pengiriman segera naik 2,9% pada pekan ini menjadi USD1.223,25 per ons. Tahun lalu, harga telah turun 1,4% karena menguatnya pasar saham dan membaiknya ekonomi AS memangkas permintaan terhadap emas. Sedangkan pada 2013, logam mulia anjlok 28%.
Harga emas telah melaonjak 70% sejak Desember 2008 hingga Juni 2011 karena bank sentral AS (The Fed) meningkatkan pasokan uang dalam skala besar, sehingga memacu kekhawatiran kenaikan inflasi.
Hal itu karena penghasilan karyawan tertinggal pertumbuhan jumlah tenaga kerja, sehingga memberi sinyal inflasi akan tetap jinak.
Laporan pemerintah menunjukkan bahwa penghasilan per jam rata-rata semua karyawan di Amerika Serikat (AS) AS pada Desember turun 0,2% dari bulan sebelumnya, terbesar sejak 2006. Sementara jumlah tenaga kerja naik lebih dari perkiraan, dan tingkat pengangguran turun menjadi 5,6%.
"Jumlah tenaga kerja sangat baik, namuun ada penurunan pendapatan, sehingga kekhawatiran deflasi dan karena itu The Fed mungkin terpaksa menahan suku bunga," kata ahli strategi pasar di EverBank Wealth Management Chris Gaffney kata dia dilansir dari Bloomberg, Sabtu (10/1/2015).
Harga emas telah meningkat 2,7% pada Januari, memperpanjang kenaikan dua bulan berturut-turut di tengah ekspektasi bahwa bank sentral di China dan Eropa akan meningkatkan program stimulusnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sementara risalah pertemuan terakhir Federal Reserve yang dirilis pekan ini menunjukkan bahwa sejumlah pejabat menyatakan kekhawatiran terhadap inflasi terlalu rendah.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 0,6% menjadi USD1.216,10 per ons pada pukul 01.55 siang di Comex New York, membawa keuntungan minggu ini menjadi 2,5%.
Pada tahun lalu, logam mulia membukukan penurunan tahunan berturut-turut untuk kali pertama sejak tahun 1998 di tengah menguatnya pasar saham dan rendahnya inflasi.
Sementara kepemiikan emas di SPDR Gold Trust meningkat 0,4% menjadi 707,82 metrik ton (MT), terbesar sejak Juli tahun lalu. Kepemilikan emas pada tahun lalu menurun 89 ton karena harga tunai membukukan penurunan tahunan berturut-turut Kali pertama sejak 2000.
Spot emas di London ditutup naik ke level tertinggi mingguan dalam enam bulan terakhir. Data pemerintah AS menunjukkan bahwa pada 6 Januari 2015, para spekulan meningkatkan taruhannnya pada tren kenaikan harga emas pada level tertinggi sejak Agustus 2014.
Emas untuk pengiriman segera naik 2,9% pada pekan ini menjadi USD1.223,25 per ons. Tahun lalu, harga telah turun 1,4% karena menguatnya pasar saham dan membaiknya ekonomi AS memangkas permintaan terhadap emas. Sedangkan pada 2013, logam mulia anjlok 28%.
Harga emas telah melaonjak 70% sejak Desember 2008 hingga Juni 2011 karena bank sentral AS (The Fed) meningkatkan pasokan uang dalam skala besar, sehingga memacu kekhawatiran kenaikan inflasi.
(rna)