Tiga Investor Minati Proyek Kilang Minyak
A
A
A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, ada tiga investor yang berminat menanamkan modalnya dalam bisnis kilang minyak di dalam negeri.
Tiga calon investor tersebut dua di antaranya berasal dari dalam negeri dan satu merupakan investor asing. “Kalau catatan belum, tapi yang minat ada beberapa, dua atau tiga, tapi belum bisa kita sampaikan, namanya juga baru rencana. Minatnya mereka memang konfirmasi. Ada asing dan dalam negeri, dalam negeri ada dua, asingnya satu,” ujar Kepala BKPM Franky Sibarani di Jakarta kemarin.
Franky mengatakan, calon investor dalam negeri dua-duanya merupakan konsorsium. Para calon investor itu pun sudah siap dengan ketentuan bisa menyediakan pasokan minyak mentah. Meski sudah ada peminat, Franky menyatakan nilai modal yang besar membuat rencana investasi tersebut tidak akan bisa langsung direalisasikan dalam tahun ini.
Sebelumnya pemerintah menyatakan akan segera melakukan tender pembangunan satu kilang berkapasitas 300.000 barel per hari (bph) pada semester pertama tahun ini. Pemerintah juga telah menyiapkan berbagai insentif untuk pembangunan kilang tersebut. “Akan segera dilakukan persiapan untuk pembangunan kilang 300.000 barel per hari, Kementerian Keuangan sudah memberi insentif berupa penyiapan lahan, tax holiday dan juga menyediakan dana untuk public private partnership,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, baru-baru ini.
Sudirman mengatakan, PT Pertamina (Persero) akan menjadi off taker bagi kilang minyak tersebut. Dulu proyek tersebut sempat tertunda karena Pertamina tidak bersedia menjadi off taker. Saat ini Kementerian ESDM dan Pertamina tengah menyiapkan pelaksanaan tender tersebut. Sudirman mensyaratkan empat hal bagi pihak swasta yang tertarik menjadi mitra pemerintah dalam pembangunan kilang tersebut.
Antara lain, mitra harus bisa membawa pasokan minyak mentah sehingga akan mendiversifikasi sumbersumber pasokan. Lainnya, calon mitra juga harus memiliki teknologi tinggi dalam pengolahan minyak, agar mampu mengolah minyak mentah yang paling berat sekalipun menjadi produk yang bernilai tambah, memiliki modal finansial, serta bersedia bekerja sama dalam membangun industri hilirnya.
“Tidak cukup sekadar kilang untuk memenuhi kebutuhan BBM tapi juga harus memikirkan downstream industri ikutannya, petrokimianya,” tutur dia. Pemerintah menurutnya akan menyiapkan insentif pajak berupa tax holiday, serta lahan seluas 500 hektare di Bontang sebagai modal awal. Namun, pemerintah juga terbuka dengan pilihan lokasi lain jika mitra tidak ingin membangun kilang itu di Bontang.
Ria martati
Tiga calon investor tersebut dua di antaranya berasal dari dalam negeri dan satu merupakan investor asing. “Kalau catatan belum, tapi yang minat ada beberapa, dua atau tiga, tapi belum bisa kita sampaikan, namanya juga baru rencana. Minatnya mereka memang konfirmasi. Ada asing dan dalam negeri, dalam negeri ada dua, asingnya satu,” ujar Kepala BKPM Franky Sibarani di Jakarta kemarin.
Franky mengatakan, calon investor dalam negeri dua-duanya merupakan konsorsium. Para calon investor itu pun sudah siap dengan ketentuan bisa menyediakan pasokan minyak mentah. Meski sudah ada peminat, Franky menyatakan nilai modal yang besar membuat rencana investasi tersebut tidak akan bisa langsung direalisasikan dalam tahun ini.
Sebelumnya pemerintah menyatakan akan segera melakukan tender pembangunan satu kilang berkapasitas 300.000 barel per hari (bph) pada semester pertama tahun ini. Pemerintah juga telah menyiapkan berbagai insentif untuk pembangunan kilang tersebut. “Akan segera dilakukan persiapan untuk pembangunan kilang 300.000 barel per hari, Kementerian Keuangan sudah memberi insentif berupa penyiapan lahan, tax holiday dan juga menyediakan dana untuk public private partnership,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, baru-baru ini.
Sudirman mengatakan, PT Pertamina (Persero) akan menjadi off taker bagi kilang minyak tersebut. Dulu proyek tersebut sempat tertunda karena Pertamina tidak bersedia menjadi off taker. Saat ini Kementerian ESDM dan Pertamina tengah menyiapkan pelaksanaan tender tersebut. Sudirman mensyaratkan empat hal bagi pihak swasta yang tertarik menjadi mitra pemerintah dalam pembangunan kilang tersebut.
Antara lain, mitra harus bisa membawa pasokan minyak mentah sehingga akan mendiversifikasi sumbersumber pasokan. Lainnya, calon mitra juga harus memiliki teknologi tinggi dalam pengolahan minyak, agar mampu mengolah minyak mentah yang paling berat sekalipun menjadi produk yang bernilai tambah, memiliki modal finansial, serta bersedia bekerja sama dalam membangun industri hilirnya.
“Tidak cukup sekadar kilang untuk memenuhi kebutuhan BBM tapi juga harus memikirkan downstream industri ikutannya, petrokimianya,” tutur dia. Pemerintah menurutnya akan menyiapkan insentif pajak berupa tax holiday, serta lahan seluas 500 hektare di Bontang sebagai modal awal. Namun, pemerintah juga terbuka dengan pilihan lokasi lain jika mitra tidak ingin membangun kilang itu di Bontang.
Ria martati
(bbg)