Pemerintah Berencana Perpanjang Kontrak Dubai Port
A
A
A
JAKARTA - Dubai Port dengan Pelindo III telah membicarakan kontrak baru setelah kontrak mereka akan habis pada 2019.
Berkenaan dengan hal itu, siang ini mereka menyambangi kantor Menko Perekonomian Sofyan Djalil membicarakan perpanjangan kontrak tersebut.
Setelah melakukan pertemuan tersebut Sofyan membeberkan rencana perpanjangan kontrak Dubai Port dan Pelindo III. Namun, dia tak menyebutkan kisaran angka investasinya.
"Saya belum tahu, itu kan tendernya 1999. Kalau yang sekarang mereka kelola selama 20 tahun dulu seingat saya, kalau tidak salah USD180 juta untuk uang mukanya, dan sahamnya dimiliki Pelindo 51%, dirutnya orang Pelindo III," ujar Sofyan di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Senin (12/1/2015).
Sofyan menjelaskan, kedua belah pihak tersebut akan bernegoisasi karena waktu itu kapasitasnya baru 1 juta TEUS.
"Sekarang, kapsitasnya sudah 1,9 juta teus, jadi nanti harga dan yang lainnya dinegoisasikan," katanya.
Dia menambahkan, Dubai Port tetap ingin mendapatkan kepastian, bagaimana sikap pemerintah dengan kontrak ini.
"Saya mengatakan kita belum bicara pada rapat koordinasi, tapi terserah nanti bagaimana di propose Kementerian BUMN," tandasnya.
(Baca: Sofyan Tak Miliki Wewenang Putuskan Kontrak Dubai Port)
Berkenaan dengan hal itu, siang ini mereka menyambangi kantor Menko Perekonomian Sofyan Djalil membicarakan perpanjangan kontrak tersebut.
Setelah melakukan pertemuan tersebut Sofyan membeberkan rencana perpanjangan kontrak Dubai Port dan Pelindo III. Namun, dia tak menyebutkan kisaran angka investasinya.
"Saya belum tahu, itu kan tendernya 1999. Kalau yang sekarang mereka kelola selama 20 tahun dulu seingat saya, kalau tidak salah USD180 juta untuk uang mukanya, dan sahamnya dimiliki Pelindo 51%, dirutnya orang Pelindo III," ujar Sofyan di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Senin (12/1/2015).
Sofyan menjelaskan, kedua belah pihak tersebut akan bernegoisasi karena waktu itu kapasitasnya baru 1 juta TEUS.
"Sekarang, kapsitasnya sudah 1,9 juta teus, jadi nanti harga dan yang lainnya dinegoisasikan," katanya.
Dia menambahkan, Dubai Port tetap ingin mendapatkan kepastian, bagaimana sikap pemerintah dengan kontrak ini.
"Saya mengatakan kita belum bicara pada rapat koordinasi, tapi terserah nanti bagaimana di propose Kementerian BUMN," tandasnya.
(Baca: Sofyan Tak Miliki Wewenang Putuskan Kontrak Dubai Port)
(izz)