Bali Jaga Stabilitas Inflasi
A
A
A
DENPASAR - Wakil Gubernur Provinsi Bali, Ketut Sudikerta mengemukakan, pengendalian harga komoditi sangat penting dalam menjaga inflasi di wilayahnya.
"Jika inflasi meningkat dipastikan akan berpengaruh terhadap pembangunan Bali, khususnya kesejahteraan masyarakat Bali," ujarnya, Senin (12/1/2015).
Menurut Sudikerta, perlu dilakukan langkah intensif seperti pembentukan Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) di daerah-daerah dan segera mendeklarasikannya.
Selama ini, baru dua daerah yang memiliki TPID, yaitu Denpasar dan Buleleng. Sementara tujuh kabupaten masih dalam proses pembentukan. Selanjutnya, perlu dilakukan operasi pasar untuk memantau secara langsung harga komoditi.
Sementara itu, Kepala Kantor Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati menyatakan, saat ini terdapat beberapa komoditas barang yang mengalami inflasi, seperti daging babi, salak Bali.
Karena itu, dia mendukung pembentukan TPID di setiap daerah. Selain itu, BI mengusulkan dibentuknya Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) di Kabupaten/Kota.
"Hal tersebut selain efektif dalam mengkoordinasikan harga-harga komoditas di pasar juga diharapkan dapat bersinergi lebih efektif dengan TPID dalam pengolahan data," terangnya.
Dia juga menyarankan perlunya rapat koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap tiga bulan, terkait dengan action plan agar data-data yang dimiliki TPID, PHPS, BPS dan BI bisa saling bersinergi. Sehingga langkah untuk antisipasinya bisa diambil lebih cepat dan tepat.
"Jika inflasi meningkat dipastikan akan berpengaruh terhadap pembangunan Bali, khususnya kesejahteraan masyarakat Bali," ujarnya, Senin (12/1/2015).
Menurut Sudikerta, perlu dilakukan langkah intensif seperti pembentukan Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) di daerah-daerah dan segera mendeklarasikannya.
Selama ini, baru dua daerah yang memiliki TPID, yaitu Denpasar dan Buleleng. Sementara tujuh kabupaten masih dalam proses pembentukan. Selanjutnya, perlu dilakukan operasi pasar untuk memantau secara langsung harga komoditi.
Sementara itu, Kepala Kantor Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati menyatakan, saat ini terdapat beberapa komoditas barang yang mengalami inflasi, seperti daging babi, salak Bali.
Karena itu, dia mendukung pembentukan TPID di setiap daerah. Selain itu, BI mengusulkan dibentuknya Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) di Kabupaten/Kota.
"Hal tersebut selain efektif dalam mengkoordinasikan harga-harga komoditas di pasar juga diharapkan dapat bersinergi lebih efektif dengan TPID dalam pengolahan data," terangnya.
Dia juga menyarankan perlunya rapat koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap tiga bulan, terkait dengan action plan agar data-data yang dimiliki TPID, PHPS, BPS dan BI bisa saling bersinergi. Sehingga langkah untuk antisipasinya bisa diambil lebih cepat dan tepat.
(dmd)