Listrik Padam di Sejumlah Kota Jawa Tengah
A
A
A
SEMARANG - Sejumlah Kabupaten/kota di Jawa Tengah, mengalami pemadaman listrik secara bersamaan mulai pukul 11.00 hingga pukul 15.00 WIB, Selasa (13/1/2015).
Humas PLN Supriyono mengatakan, padamnya listrik akibat terjadi ganguan di Interbus Transformer (IBT) 3 Gardu Induk Ungaran, PLTU Rembang 1 dan 2, serta PLTU Pacitan.
Akibat ganguan tersebut, terjadi pemadaman listrik di 12 dari 15 Gardu Induk wilayah Semarang, serta sebagian wilayah Salatiga, Kudus, Pati, Grobohan Klaten, dan Solo.
"Kami sudah melakukan pemulihan berkenaan dengan gangguan listrik tersebut. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan pelanggan," ujarnya.
Pemadaman tersebut sangat dikeluhkan masyarakat mengingat kejadian tersebut sudah berkali-kali terjadi. Tidak hanya pemadaman serentak, sering juga terjadi pemadaman bergilir.
”Kalau sering padam seperti ini yang jelas sangat dirugikan, kita bayar listrik telat saja sudah mau dicabut. Tapi, PLN sendiri tidak memberikan kenyamanan pada pelanggan,” kata Ardi, salah satu pemilik usaha fotocopy di kawasan Tembalang, Semarang.
Kejadian pemadaman secara serentak tersebut tidak hanya terjadi sekali. Sebelumnya, pada Jumat (20/6/2014) sejumlah wilayah Jateng dan DIY juga mengalami pemadaman listrik secara bersamaan. Saat itu, pemadaman terjadi di wilayah Kota Semarang, Kudus, dan Grobogan serta beberapa daerah lain. Pemadaman bervariasi 1-6 jam lamanya.
Kemudian, pemadaman serentak juga terjadi Senin (20/10/2014), saat itu sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan DIY mengalami pemadaman listrik akibat Interbuse Trafo (IBT) pada gardu induk (GI) Ungaran, mengalami trip atau putus akibat tersambar petir.
Kejadian serupa juga terjadi ketika terjadi ganguan pada Gardu Induk Pedan di Kabupaten Klaten yang biasa memasok listrik di sebagian Jawa Tengah.
Ketua Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Jateng, Ngargono menyatakan, kejadian pemadaman yang sering terjadi sangat merugikan konsumen.
Terlebih, pelanggan telah dibebani dengan kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Kenaikan ini tidak diimbang sistem pelayanan yang semakin baik.
"Keniakan TDL jelas akan berimbas pada konsumen. Dengan kenaikan TDL, PLN harus lebih konsukuen dalam meningkatkan kualitas layanan,” tandasnya.
Humas PLN Supriyono mengatakan, padamnya listrik akibat terjadi ganguan di Interbus Transformer (IBT) 3 Gardu Induk Ungaran, PLTU Rembang 1 dan 2, serta PLTU Pacitan.
Akibat ganguan tersebut, terjadi pemadaman listrik di 12 dari 15 Gardu Induk wilayah Semarang, serta sebagian wilayah Salatiga, Kudus, Pati, Grobohan Klaten, dan Solo.
"Kami sudah melakukan pemulihan berkenaan dengan gangguan listrik tersebut. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan pelanggan," ujarnya.
Pemadaman tersebut sangat dikeluhkan masyarakat mengingat kejadian tersebut sudah berkali-kali terjadi. Tidak hanya pemadaman serentak, sering juga terjadi pemadaman bergilir.
”Kalau sering padam seperti ini yang jelas sangat dirugikan, kita bayar listrik telat saja sudah mau dicabut. Tapi, PLN sendiri tidak memberikan kenyamanan pada pelanggan,” kata Ardi, salah satu pemilik usaha fotocopy di kawasan Tembalang, Semarang.
Kejadian pemadaman secara serentak tersebut tidak hanya terjadi sekali. Sebelumnya, pada Jumat (20/6/2014) sejumlah wilayah Jateng dan DIY juga mengalami pemadaman listrik secara bersamaan. Saat itu, pemadaman terjadi di wilayah Kota Semarang, Kudus, dan Grobogan serta beberapa daerah lain. Pemadaman bervariasi 1-6 jam lamanya.
Kemudian, pemadaman serentak juga terjadi Senin (20/10/2014), saat itu sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan DIY mengalami pemadaman listrik akibat Interbuse Trafo (IBT) pada gardu induk (GI) Ungaran, mengalami trip atau putus akibat tersambar petir.
Kejadian serupa juga terjadi ketika terjadi ganguan pada Gardu Induk Pedan di Kabupaten Klaten yang biasa memasok listrik di sebagian Jawa Tengah.
Ketua Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Jateng, Ngargono menyatakan, kejadian pemadaman yang sering terjadi sangat merugikan konsumen.
Terlebih, pelanggan telah dibebani dengan kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Kenaikan ini tidak diimbang sistem pelayanan yang semakin baik.
"Keniakan TDL jelas akan berimbas pada konsumen. Dengan kenaikan TDL, PLN harus lebih konsukuen dalam meningkatkan kualitas layanan,” tandasnya.
(dmd)