Permintaan Diprediksi Pulih Paruh II, Minyak Menguat
A
A
A
MELBOURNE - Minyak mentah global menguat meski masih diperdagangkan mendekati level terendah dalam lebih dari 5 setengah tahun karena produsen Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Kuwait dan Uni Emirat Arab memprediksi banjir pasokan akan berakhir pada paruh II/2015.
Dikutip dari Bloomberg, kontrak berjangka (futures) sedikit berubah di New York setelah turun untuk ketiga kalinya, kemarin. Gubernur Uni Emirat Arab (UEA) untuk OPEC Ali Al Yabhouni mengatakan, permintaan minyak akan pulih pada semester II tahun ini.
Menteri Perminyakan Kuwait Ali Al-Omair mengatakan, pertumbuhan ekonomi global yang lebih cepat diperlukan untuk membantu menyerap surplus, yang diperkirakan mencapai 1,8 juta barel per hari.
Minyak merosot hampir 50% sepanjang tahun lalu karena AS memproduksi minyak mentah pada tingkat tertinggi dalam lebih dari tiga dekade dan OPEC menolak mengurangi pasokan.
West Texas Intermediate (WTI) kemarin sempat diperdagangkan lebih tinggi dari Brent untuk kali pertama sejak Juli 2013, sinyal bagi Societe Generale SA bahwa strategi Arab Saudi untuk membatasi pertumbuhan produksi berhasil.
WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Februari berada di USD46,16 per barel pada pukul 11.35 siang waktu Sydney, naik 27 dibanding kemarin USD45,89, penutupan terendah sejak April 2009. Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 49% di bawah rata-rata 100 hari.
Sementara minyak Brent di London ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Februari turun 84 sen atau 1,8% menjadi USD46,59 per barel. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI sebesar 70 sen.
Dikutip dari Bloomberg, kontrak berjangka (futures) sedikit berubah di New York setelah turun untuk ketiga kalinya, kemarin. Gubernur Uni Emirat Arab (UEA) untuk OPEC Ali Al Yabhouni mengatakan, permintaan minyak akan pulih pada semester II tahun ini.
Menteri Perminyakan Kuwait Ali Al-Omair mengatakan, pertumbuhan ekonomi global yang lebih cepat diperlukan untuk membantu menyerap surplus, yang diperkirakan mencapai 1,8 juta barel per hari.
Minyak merosot hampir 50% sepanjang tahun lalu karena AS memproduksi minyak mentah pada tingkat tertinggi dalam lebih dari tiga dekade dan OPEC menolak mengurangi pasokan.
West Texas Intermediate (WTI) kemarin sempat diperdagangkan lebih tinggi dari Brent untuk kali pertama sejak Juli 2013, sinyal bagi Societe Generale SA bahwa strategi Arab Saudi untuk membatasi pertumbuhan produksi berhasil.
WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Februari berada di USD46,16 per barel pada pukul 11.35 siang waktu Sydney, naik 27 dibanding kemarin USD45,89, penutupan terendah sejak April 2009. Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 49% di bawah rata-rata 100 hari.
Sementara minyak Brent di London ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Februari turun 84 sen atau 1,8% menjadi USD46,59 per barel. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI sebesar 70 sen.
(rna)