Efisiensi, Garuda Tekan Biaya Rp4 Triliun

Rabu, 14 Januari 2015 - 12:51 WIB
Efisiensi, Garuda Tekan...
Efisiensi, Garuda Tekan Biaya Rp4 Triliun
A A A
DENPASAR - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) pada tahun ini menekan biaya sebesar Rp4 triliun. Hal tersebut sebagai upaya perseroan menggenjot neraca keuangan yang positif pada semester I/2015.

Direktur Keuangan, Risiko dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia Ari Askhara mengatakan, melalui program jangka pendek perusahaan, Quick Wins, khususnya pengembangan revenue generator , perseroan akan menekan biaya operasional dan meningkatkan pendapatan sepanjang tahun ini.

“Total cost efisiensi kita tahun ini sebesar Rp4 triliun, kami optimistis melalui program Quick Wins, laba perusahaan dapat positif pada semester I/2015,” kata Ari kepada KORAN SINDO di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, kemarin. Seperti diketahui, emiten maskapai pelat merah ini mencatat rugi bersih sebesar USD219,54 juta hingga akhir kuartal III/2014 atau meningkat 1.390% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya USD14,73 juta.

Hal ini tidak berbanding lurus dengan pendapatan usaha perseroan yang meningkat 4,1% menjadi USD2,8 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya USD2,69 miliar. Dia mengakui, saat memasuki musim liburan (high season) seperti akhir tahun dan pertengahan tahun, jumlah penumpang bisa meningkat hingga 15% dibandingkan bulan biasanya.

Sementara pada periode low season yaitu setelah melewati musim liburan, jumlah penumpang cenderung turun. “Pada musim low season ini kita akan cost efficiency . Dari total efisiensi Rp4 triliun, di luar penghematan bahan bakar jumlahnya sekitar Rp2 triliun,” paparnya. Sebelumnya Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo menjelaskan, perseroan telah mempunyai sejumlah program pengembangan ke depan.

Garuda akan melaksanakan strategi peningkatan revenue generator, di mana seluruh potensi yang dapat meningkatkan revenue perusahaan akan dimaksimalkan. Selain itu, restructure cost driver, Garuda akan melakukan penataan dan restrukturisasi biaya sehingga dapat dicapai efisiensi yang tinggi.

Terakhir, aspek refinancing , yaitu Garuda akan menerapkan berbagai langkah dan strategi menyangkut aspek keuangan sehingga kondisi finansial perusahaan terjaga. “Garuda akan melaksanakan restrukturisasi network penerbangannya dengan tujuan agar network penerbangan Garuda menjadi lebih solid dan Garuda akan lebih lincah dalam menghadapi persaingan industri penerbangan,” kata Arif belum lama ini.

Beberapa pelaksanaan restrukturisasi rute yang akan dilaksanakan antara lain mengurangi rute penerbangan yang merugi, misalnya rute Jakarta- Haneda (pp), Denpasar-Haneda (pp), dan Denpasar-Brisbane (pp). Menunda pembukaan rute-rute baru, antara lain Jakarta-Nagoya (pp), dan melaksanakan penyesuaian frekuensi penerbangan ke beberapa kota tujuan di Australia dan Eropa.

“Garuda juga akan terus mengembangkan kualitas layanannya sebagai full service airline, namun Garuda akan melaksanakan program untuk menurunkan biaya operasional (unit cost/seat ),” imbuhnya. Menurut Arif, langkah tersebut antara lain akan dilakukan melalui program fleet management, seperti melakukan early termination beberapa pesawat, melaksanakan sublease dan melakukan penyesuaian jumlah kursi di kelas bisnis pada tipe pesawat narrow body Boeing 737- 800NG,

dari 12 kursi kelas bisnis menjadi delapan kursi, di mana melalui penyesuaian tersebut akan terjadi peningkatan kapasitas kelas ekonomi (menyerap pasar lebih besar) hingga 15-20%, dan dapat terjadi penurunan biaya (unit cost/seat). Dia mengungkapkan, perseroan akan melaksanakan penurunan biaya overhead hingga sebesar 10% melalui pemotongan biaya yang tidak memberikan nilai tambah dan peningkatan produktivitas karyawan.

“Sebagai contoh, Garuda tidak akan melakukan penambahan karyawan pada saat kedatangan 15 pesawat pada tahun 2015 mendatang, sehingga Garuda akan berhasil menurunkan rasio pesawat. Karyawan yang saat ini 1:60 menjadi 1:50,” paparnya.

Heru febrianto
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0461 seconds (0.1#10.140)