Airnav Indonesia segera Integrasikan 3 Radar

Kamis, 15 Januari 2015 - 11:07 WIB
Airnav Indonesia segera Integrasikan 3 Radar
Airnav Indonesia segera Integrasikan 3 Radar
A A A
JAKARTA - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau lebih dikenal Airnav Indonesia segera mengintegrasikan pengoperasian tiga radarnya dengan air traffic control (ATC) Cengkareng di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Pengintegrasian pengoperasian ketiga radar tersebut dilakukan pasca-musibah jatuhnya pesawat Airasia QZ8501 akhir Desember lalu. Ketiga radar tersebut adalah Radar Tanjung Pinang dan Radar Natuna di Provinsi Kepulauan Riau, serta Radar Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat.

“Kami targetkan integrasinya siap pada akhir bulan Januari 2015,” kata Direktur Utama AirNav Indonesia Bambang Tjahjono dalam keterangan tertulisnya, kemarin. Ketiga radar yang dibangun INDRA, pabrikan alat navigasi radar asal Spanyol, selesai pada 2012 dan harusnya sudah terotomasi dengan ATC Cengkareng.

Namun, sampai sekarang ketiga radar itu belum juga terintegrasi dengan ATC Cengkareng. Menurut Bambang, pengintegrasian ketiga radar itu harus dilakukan sehingga semua pesawat terbang yang melintas di wilayah barat bisa terpantau oleh ATC Cengkareng. Ia mengaskan tidak tahu banyak mengapa ketiga radar itu belum terintegrasi karena proyek pemasangannya ditangani langsung oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Seperti diketahui, radarradar yang beroperasi di wilayah barat pusat kontrolnya secara operasional berada di bawah ATC Cengkareng. Sedangkan untuk wilayah timur, berada di bawah ATC Makasar. Selain mengintegrasikan ketiga radar itu, AirNav juga akan mengganti radar lama dengan radar baru yang lebih modern. “Itu juga akan kami lakukan dalam waktu dekat,” katanya.

Dalam pembangunan radar baru ini AirNav tetap mengusulkan INDRA sebagai pelaksana proyek. Modernisasi radar ini dilakukan di tiga wilayah, yakni Jakarta, Pekanbaru dan Yogyakarta. Total ada empat radar baru yang akan dipasang, dengan rincian di Jakarta dua radar, Pekanbaru satu, dan Yogyakarta satu.

Menurut Bambang, biaya yang disiapkan untuk pemasangan ketiga radar itu sebesar Rp117 miliar. Anggaran itu sudah termasuk biaya buat kalibrasi dan pengintegrasian radar. Pihaknya pun banyak belajar dari proyek pemasangan radar di masa lalu yang masih banyak kekurangan. “Dulu itu kurangnya ini itu, sekarang kita perbaiki,” ujarnya.

Sudarsono
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4787 seconds (0.1#10.140)