Pindad Ditunjuk Produksi 2 Juta Tabung Elpiji

Kamis, 15 Januari 2015 - 11:11 WIB
Pindad Ditunjuk Produksi 2 Juta Tabung Elpiji
Pindad Ditunjuk Produksi 2 Juta Tabung Elpiji
A A A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyertakan PT Pindad dalam program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke elpiji. Pindad diminta memproduksi 2 juta tabung elpiji 3 kg dan alat konversi BBM ke gas (converter kit) untuk nelayan.

“Pemerintah mempunyai proyek membuat 2 juta tabung elpiji 3 kg untuk program konversi minyak tanah ke elpiji. Itu dikhususkan untuk wilayah yang secara keseluruhan belum terjangkau program konversi minyak tanah ke elpiji, antara lain Sumatera, Aceh, Sulawesi, dan Papua,” tutur Menteri ESDM Sudirman Said, di Kementerian ESDM, Jakarta, kemarin.

Sudirman mengatakan, anggaran untuk kedua program itu mencapai Rp1,7 triliun. Dia merinci, anggaran untuk konversi minyak tanah ke elpiji sebesar Rp800 miliar dan pengadaan converter kit untuk nelayan sebesar Rp900 miliar. Penunjukan langsung Pindad akan dilakukan oleh Kementerian ESDM. Sudirman mengakui, penunjukan langsung ini memerlukan revisi Peraturan Presiden No 54/2010 terkait pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Kementerian ESDM pun sudah berkonsultasi dengan tim hukum. “Kemungkinan penunjukan langsung ini terbuka, tapi harus ada dukungan formalitas. Sambil cari payung hukumnya, Pindad siapkan teknisnya,” ujar Sudirman. Direktur Utama Pindad Silmy Karim menegaskan komitmen BUMN tersebut untuk menindaklanjuti penunjukan langsung pengadaan tabung elpiji 3 kg dan converter kit oleh Kementerian ESDM.

Dia menjelaskan, Pindad memang sejak dulu tidak hanya berkutat pada industri pertahanan dan keamanan tapi juga telah memperluas cakupan pasarnya. “Sebesar 80% untuk pertahanan dan keamanan, sebesar 20% industrial. Teknologi untuk elpiji sudah kami kuasai,” kata dia. Hilmi menyatakan, Pindad mampu memproduksi tabung elpiji sekitar 3 juta unit per tahun.

Adapun terkaitconverter kit, Pindad pun menegaskan bahwa pihaknya sudah memiliki teknologi yang dibutuhkan. “Hanya perlu mengacu bagaimana peralatan yang di pakai nelayan saat ini saja,” tuturnya. Hilmi mengungkapkan, akan bekerja sama dengan sesama BUMN, yakni PT Krakatau Steel Tbk, soal bahan baku converter kit. Dirut Krakatau Steel pun telah menyambut baik rencana ini.

“Krakatau Steel menyambut baik dan siap bersinergi bahan baku untuk produksi elpiji,” tuturnya. Sebagai Kementerian ESDM menargetkan tahun ini menyalurkan 2 juta tabung elpiji 3 kg dan 50.000 unit converter kit. Adapun, anggaran yang digelontorkan untuk program konversi BBM ke gas ini sebesar Rp1,7 triliun, diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun 2015 Kementerian ESDM.

Nanang wijayanto
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6777 seconds (0.1#10.140)