BI: Pertumbuhan Ekonomi RI 2014 Melambat
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014 melambat. Perekonomian Indonesia 2014 diprakirakan tumbuh 5,1%, melambat dibanding tahun sebelumnya 5,8%.
"Dari sisi eksternal, perlambatan tersebut terutama dipengaruhi ekspor yang menurun akibat turunnya permintaan dan harga komoditas global, serta adanya kebijakan pembatasan ekspor mineral mentah," terang Direktur Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Gedung BI, Jakarta, Kamis (15/1/2015).
Meski demikian, meski ekspor secara keseluruhan menurun, ekspor manufaktur cenderung membaik sejalan dengan berlanjutnya pemulihan AS.
Sementara, dari sisi permintaan domestik, perlambatan tersebut didorong oleh terbatasnya konsumsi pemerintah seiring program penghematan anggaran.
Kegiatan investasi juga masih tumbuh terbatas. Kinerja pertumbuhan ekonomi yang masih cukup tinggi terutama ditopang konsumsi rumah tangga yang tetap solid.
Pada 2015, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih tinggi, yaitu tumbuh pada kisaran 5,4%-5,8%. Berbeda dengan 2014, di samping tetap kuatnya konsumsi rumah tangga, tingginya pertumbuhan ekonomi di 2015 juga akan didukung oleh ekspansi konsumsi dan investasi pemerintah.
"Ini akan sejalan dengan peningkatan kapasitas fiskal untuk mendukung kegiatan ekonomi produktif, termasuk pembangunan infrastruktur," pungkas Tirta.
"Dari sisi eksternal, perlambatan tersebut terutama dipengaruhi ekspor yang menurun akibat turunnya permintaan dan harga komoditas global, serta adanya kebijakan pembatasan ekspor mineral mentah," terang Direktur Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Gedung BI, Jakarta, Kamis (15/1/2015).
Meski demikian, meski ekspor secara keseluruhan menurun, ekspor manufaktur cenderung membaik sejalan dengan berlanjutnya pemulihan AS.
Sementara, dari sisi permintaan domestik, perlambatan tersebut didorong oleh terbatasnya konsumsi pemerintah seiring program penghematan anggaran.
Kegiatan investasi juga masih tumbuh terbatas. Kinerja pertumbuhan ekonomi yang masih cukup tinggi terutama ditopang konsumsi rumah tangga yang tetap solid.
Pada 2015, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih tinggi, yaitu tumbuh pada kisaran 5,4%-5,8%. Berbeda dengan 2014, di samping tetap kuatnya konsumsi rumah tangga, tingginya pertumbuhan ekonomi di 2015 juga akan didukung oleh ekspansi konsumsi dan investasi pemerintah.
"Ini akan sejalan dengan peningkatan kapasitas fiskal untuk mendukung kegiatan ekonomi produktif, termasuk pembangunan infrastruktur," pungkas Tirta.
(izz)