INDF Jual Saham China Minzong Food Rp3,96 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) memutuskan memangkas porsi sahamnya di China Minzong Food Corporation Limited (CMZ) dari 82,88% menjadi 29,94%.
China Mizhong Holding Limited (CMZ BVI) akan membeli 347 juta saham CMZ atau sekitar 52,94% saham yang diterbitkan oleh CMZ senilai 1,20 dolar Singapura per lembar saham atau total mencapai 416,4 juta dolar Singapura setara Rp3,96 triliun (kurs Rp9.510).
Direktur dan Sekretaris Perusahaan INDF Werianty Setiawan mengatakan, alasan perseroan menjual saham CMZ ke CMZ BVI meski baru mengakuisisinya pada 2013 karena masih membutuhkan waktu panjang mencapai target perusahaan.
"Direksi memahami bahwa masih dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai hasil yang ditargetkan, mengingat sentimen investasi di China saat ini," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (16/1/2015).
Diperkirakan, pelaksanaan transaksi akan dilakukan sekitar Juni tahun ini. Setelah rampungnya transaksi, jumlah saham CMZ yang dimiliki perseroan tersisa 196,25 juta lembar atau 29,94% saham. Adapun dana hasil transaksi ini untuk melunasi utang bank yang sebelumnya digunakan dalam membiayai akuisisi CMZ.
Di samping itu, perseroan juga melakukan divestasi saham PT Nissinmas (NMS). Terkait aksi korporasi ini, Werianty menjelaskan, karena tidak terjadinya kesepakatan antara pemegang saham NMS untuk melaksanakan ekspansi usaha lantaran rugi yang dialami perusahaan.
"Selain itu, divestasi dilakukan demi menjaga kelangsungan usaha Nissinmas. Pemegang saham yang tidak menyetujui rencana ekspansi PT Nissinmas, termasuk perseroan bersedia untuk melepaskan kepemilikan sahamnya di Nissinmas," tutur dia.
Adapun nilai transaksi divestasi NMS yang telah disepakati sebesar USD5,4 juta atau setara Rp68,04 miliar (kurs Rp12.600). Dana yang diperoleh dari penjualan saham Nissinmas akan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.
China Mizhong Holding Limited (CMZ BVI) akan membeli 347 juta saham CMZ atau sekitar 52,94% saham yang diterbitkan oleh CMZ senilai 1,20 dolar Singapura per lembar saham atau total mencapai 416,4 juta dolar Singapura setara Rp3,96 triliun (kurs Rp9.510).
Direktur dan Sekretaris Perusahaan INDF Werianty Setiawan mengatakan, alasan perseroan menjual saham CMZ ke CMZ BVI meski baru mengakuisisinya pada 2013 karena masih membutuhkan waktu panjang mencapai target perusahaan.
"Direksi memahami bahwa masih dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai hasil yang ditargetkan, mengingat sentimen investasi di China saat ini," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (16/1/2015).
Diperkirakan, pelaksanaan transaksi akan dilakukan sekitar Juni tahun ini. Setelah rampungnya transaksi, jumlah saham CMZ yang dimiliki perseroan tersisa 196,25 juta lembar atau 29,94% saham. Adapun dana hasil transaksi ini untuk melunasi utang bank yang sebelumnya digunakan dalam membiayai akuisisi CMZ.
Di samping itu, perseroan juga melakukan divestasi saham PT Nissinmas (NMS). Terkait aksi korporasi ini, Werianty menjelaskan, karena tidak terjadinya kesepakatan antara pemegang saham NMS untuk melaksanakan ekspansi usaha lantaran rugi yang dialami perusahaan.
"Selain itu, divestasi dilakukan demi menjaga kelangsungan usaha Nissinmas. Pemegang saham yang tidak menyetujui rencana ekspansi PT Nissinmas, termasuk perseroan bersedia untuk melepaskan kepemilikan sahamnya di Nissinmas," tutur dia.
Adapun nilai transaksi divestasi NMS yang telah disepakati sebesar USD5,4 juta atau setara Rp68,04 miliar (kurs Rp12.600). Dana yang diperoleh dari penjualan saham Nissinmas akan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.
(rna)