Samsung Pertimbangkan Pemecahan Saham

Kamis, 22 Januari 2015 - 10:08 WIB
Samsung Pertimbangkan Pemecahan Saham
Samsung Pertimbangkan Pemecahan Saham
A A A
SEOUL - Produsen smartphone terbesar dunia, Samsung Electronics, mempertimbangkan pemecahan saham (stock split ) untuk mempertahankan investor lama dan menarik investor baru dengan harga saham yang lebih terjangkau.

Kepala Hubungan Investor Samsung Robert Yi menjelaskan, raksasa teknologi Korea Selatan (Korsel) itu telah mempertimbangkan kemungkinan pemecahan saham, tapi masih membahas keuntungan langkah tersebut.

“Kami tahu ini akan memiliki dampak psikologis, tapi diperlukan untuk melihat lebih jauh dampaknya terhadap nilai perusahaan secara jangka panjang,” ungkapnya, dikutip kantor berita AFP . Samsung terus mendapat tekanan untuk meningkatkan return bagi para pemegang saham saat harga sahamnya mengalamitekananakibatbeberapa kali penurunan laba. Saham Samsung diperdagangkan 1,356 juta won per lembar kemarin dibandingkan level tertinggi 1,470 juta won pada Juni 2014.

Samsung saat ini dalam pertengahan proses pembelian kembali saham senilai USD2,0 miliar yang diumumkan pada November lalu untuk menenangkan para pemegang saham yang tidak puas. Dengan kapitalisasi pasar sekitar USD185 miliar, nilai Samsung mencakup hampir 17% dari indeks saham gabungan Kospi, Korsel. Pekan lalu Samsung meluncurkan smartphone pertama yang menggunakan sistem operasi lokal Tizen. Langkah ini untuk mengurangi ketergantungan Samsung pada Android Google.

“Samsung Z1 yang memiliki kemampuan 3G dan liquid-crystal display (LCD) diluncurkan di India dengan harga banderol USD90,” papar pernyataan Samsung. Sistem operasi Tizen menjadi bagian utama kampanye Samsung membangun ceruk dalam software dan layanan mobile, untuk melengkapi dominasinya di sektor hardware. Samsung Z secara khusus dikembangkan Samsung untuk menjalankan Tizen.

“Produk tersebut awalnya akan diluncurkan di Rusia pada semester II/2014, tapi peluncurannya tertunda untuk memperkuat ekosistem Tizen,” ungkap pernyataan Samsung. Ini merupakan sejumlah penundaan peluncuran Tizen yang awalnya dijadwalkan pada 2012. Saat ini sebagian besar perangkat Samsung, termasuk smartphone GalaxyS, menggunakan sistem operasi Android.

Samsung menyebut Tizen sebagai platform tidak hanya untuk telepon, tapi juga untuk berbagai perangkat mulai dari peralatan rumah tangga hingga kunci pintu serta arloji yang dapat berkomunikasi dengan perangkat lain di masa depan. Perusahaan itu juga meluncurkan smart TV Tizen pertama dalam pameran elektronik di Las Vegas awal bulan ini.

Tizen merupakan platform ringan dan SZ lebih ramping, relatif murah dengan tampilan yang gampang digunakan serta fokus pada fungsi khusus seperti menelepon dan mengirim pesan. Untuk merebut pasar hiburan India, Samsung memberikan akses gratis selama tiga bulan untuk berbagai film Bollywood, acara televisi, dan musik.

Sebelumnya Samsung Electronics memproyeksikan penurunan labapada kuartal IV/2014.“Laba operasional pada Oktober- Desember diproyeksikan sebesar 5,2 triliun won, turun 37,4% dari kuartal IV/2013,” ungkap pernyataan Samsung.

Syarifudin
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8981 seconds (0.1#10.140)