Tertantang Menjual Rumah melalui E-Commerce

Kamis, 22 Januari 2015 - 10:12 WIB
Tertantang Menjual Rumah...
Tertantang Menjual Rumah melalui E-Commerce
A A A
Country Manager-Indonesia Rumah.com) Berbeda dengan negara lain yang kerap berfluktuasi, industri properti di Tanah Air cenderung menunjukkan pertumbuhan. Itulah sebabnya sejumlah investor tertarik berinvestasi pada sektor usaha ini.

Para investor itu tidak hanya melirik bisnis pengembangan properti secara fisik, namun juga menyasar sektor pendukung lain. Salah satunya terjun di bisnis jual beli properti atau agensi. Banyak agen properti inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh Rumah.com sebagai portal jual beli properti online .

Situs ini kini menjelma menjadi salah satu market place khusus properti di Tanah Air dan menjadi rujukan konsumen dalam mencari properti idaman. Guna mengetahui lebih jauh tentang aksi korporasi dan strategi Rumah.com , berikut wawancara dengan Country Manager-Indonesia Rumah.com Rafael Jeffry A Sani di Jakarta beberapa waktu lalu.

Apa yang ada di benak Anda ketika ditunjuk sebagai country manager Indonesia Rumah.com ?

Pertama kali yang dirasakan sih , menantang banget. Karena, ini suatu kesempatan yang langka walaupun sebenarnya dulu sewaktu PropertyGuru Group hendak membeli Properti.com , saya sempat membantu di belakang layar sebagai konsultan. Saya masih ingat pada 2011 sudah berkembang berbagai perusahaan dot com di Indonesia. Tapi, belum ada yang benar-benar dipromosikan. Kemudian ada pikiran bagaimana meraup untung melalui e-commerce .

Bagaimana Anda melihat industri berbasis internet di Indonesia?

Sewaktu terjun ke industri ini, saya memetakan prospek ke depannya Indonesia secara digital seperti apa. Mengingat orang-orang Indonesia dikenal sebagai salah satu pengguna Facebook paling banyak di dunia. Jadi, otomatis sebagian masyarakat Indonesia mendapatkan informasi dari handphone ,laptop , dan tablet . Jadi saya melihat bisnis ini secara jangka panjang akan sangat baik.

Apa yang menjadi fokus Anda memimpin Rumah.com ?

Resmi menjadi country manager sejak September 2014. Saya dihubungi lagi oleh PropertyGuru Group untuk meng-handle Indonesia. Country manager sebelumnya dari luar. Sekarang diambil dari dalam negeri sendiri. Kesempatan ini tantangan banget karena saya masuk ketika properti portal di Indonesia sudah cukup banyak. Sebagian dari portal properti tersebut berskala besar dan mempunyai afiliasi dengan luar negeri. Fokus pertama adalah pada orang-orangnya.

Saya khawatir sebagian dari mereka terlena karena kita salah satu yang terbesar. Padahal harus tetap berinovasi serta meningkatkan kreativitas dari segi produk dan itu sangat penting. Kalau diperhatikan sejak 2011 sampai sekarang belum banyak inovasi yang terjadi di Rumah.com . Mungkin karena semua dikerjakan di Singapura. Itulah sebabnya tantangan selanjutnya adalah bagaimana meyakinkan mereka ke depan. Di antaranya lebih gencar memotivasi mereka, juga menunjukkan caranya.

Bagaimana detilnya?

Banyak sekali anak muda yang bekerja di sini. Mereka cukup paham dengan teknologi. Paham dengan smartphone . Tapi, banyak yang belum paham bagaimana menjadikan ini sebagai uang. Itu yang belum mereka dapatkan. Makanya kita mengajarkan kepada mereka agar bisa mengedukasi orang lain sehingga posting- annya laku. Selain itu harus diketahui juga seperti apa moderasinya. Jadi bisnis online itu harus memberikan nilai lebih kepada masyarakat.

Seperti apa model bisnis Rumah.com ?

Kita fokusnya di properti. Kita melihat agen properti mendominasi pemasangan list di website hingga 90% dari pemasang list di website . Apakah itu yang mempunyai afiliasi kantor ataupun independen. Secara resmi, populasi agen properti sekitar 30.000 orang. Tapi, yang terdata menjadi properti agen resmi mungkin sekitar 20.000 orang saja. Sekarang tantangannya bagaimana mereka semua mau memasang listing di kita. Apalagi mereka yang memasang listing harus membayar. Sehingga, kita harus berupaya keras agar konsumen tertarik dan menghubungi agen atau developer dari listing properti yang dipasang di Rumah.com .

Apa yang istimewa dari Rumah.com ?

Salah satu kelebihan kita adalah menyediakan konsumen yang terarik membeli rumah baru, second , apartemen, dan tanah sehingga yang mereka bayarkan di Rumah.com ada hasilnya. Biasanya, kita juga memberikan arahan bagaimana cara memasarkan properti secara online . Seperti memberikan informasi bagaimana katakatanya biar menarik. Begitupula dengan bentuk foto sebab biasanya agen properti tidak mau memasang rumah yang dijual dari tampak depan.

Lainnya adalah cara untuk cross link dari Facebook agar bisa dipasarkan juga. Ingat, Indonesia masih tergolong sebagai negara yang memiliki ekonomi terbesar di dunia. Jadi ruang lingkupnya banyak sekali walaupun kadang-kadang ada kelemahan berupa infrastruktur internet yang lelet . Di sisi lain, smartphone juga semakin murah. Jadi, masyarakat yang hendak melihat listing properti menjadi lebih gampang.

Seperti apa minat agen menjual properti lewat internet?

Biasanya kita ada program roadshow untuk merekrut agen properti agar mau menjadi member Rumah.com . Penawaran di Jakarta mungkin lebih mudah. Tantangan terbesar adalah di luar daerah seperti kota kedua dan ketiga. Sebagai contoh di Kota Malang, pada roadshow yang telah dilakukan, ada 88 agen properti yang hadir, namun hanya 31 agen properti yang menjadi anggota. Itu rasio yang cukup oke .

Sementara di Kota Pekanbaru responsnya lebih rendah. Dari 70 agen properti yang datang hanya 11 yang menjadi member . Kemudian 30-an agen properti masih harus di-follow up . Untuk diketahui, kami mempunyai database member sebanyak 9.083 agen properti di seluruh Indonesia. Ratarata listing per orang sekitar 50-70 unit. Ini portofolio yang mereka punya atau jual. Jadi lumayan lah .

Rumah.com juga memberikan servis kepada agen properti kalau sedang susah listing , kita mempunyai hubungan dengan developer yang membutuhkan agen untuk menjual propertinya. Misalkan saja, kita bekerja sama dengan developer mengundang agen properti di daerah Bintaro atau Serpong berdasarkan database yang kita fasilitasi. Ada beberapa pengembang yang sudah menjalin kerja sama dengan kami.

Seperti dari Jaya Group, Metland, Metropolitan Kentjana, dan Hutama Karya. Mereka belum melakukan penjualan online . Kita juga bekerja sama dengan sejumlah bank yakni BCA, BII, dan CIMB Niaga serta Bank Mandiri. Bagi Rumah.com, itu sumber pendapatan. Sementara bagi bank, mereka berjualan kredit pemilikan rumah (KPR)-nya.

Berapa banyak transaksi yang terjadi?

Agak susah mengetahui secara detil karena transaksi langsung melalui agen properti. Kadang-kadang mereka tidak memberitahukan seperti apa tingkat keberhasilannya. Tapi, sebagai gambaran, listing properti di Rumah.com total 300.000 lebih dan berasal dari seluruh Indonesia. Waktu transaksi (closing ) tidak pendek. Tapi, sepertinya cukup besar. Hampir properti agen punya transaksi.

Setidaknya setiap tiga bulan sekali. Itu terlihat dari tidak dipasarkan lagi properti milik agen bersangkutan. Biasanya, konsumen yang hendak mencari rumah terlebih dahulu melihat lokasi di online . Pada akhir pekan baru pergi ke lokasi. Jadi kalau Senen sampai Jumat, trafik kita paling tinggi. Begitu weekend agak turun hingga 30%. Kalaupun kembali ke online, sekadar mencari peta lokasi properti yang hendak dibeli.

Hermansah
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0604 seconds (0.1#10.140)