Irak Akan Tingkatkan Produksi, Minyak Global Turun
A
A
A
MELBOURNE - Harga minyak mentah menurun karena Irak akan meningkatkan produksi minyak dan ekspornya demi mengimbangi jatuhnya harga karena memburuknya banjir pasokan global.
Dikutip dari Bloomberg pada Kamis (22/1/2015), kontrak berjangka (futures) turun 1% di New York. Wakil Perdana Menteri Irak Rowsch Nuri Shaways mengatakan, Irak telah kehilangan sekitar 50% dari pendapatannya karena menurunnya harga minyak.
Sementara survei Bloomberg News jelang laporan Energy Information Administration memperkirakan bahwa persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) bertambah pada pekan kedua yang berakhir 16 Januari 2015.
Minyak merosot hampir 50% sepanjang tahun lalu karena AS memproduksi minyak pada laju tercepat dalam lebih dari tiga dekade dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menolak memangkas produksi.
Sekretaris Jenderal OPEC Abdalla El-Badri memperkirakan bahwa harga minyak akan rebound dari koreksi terpanjang dan tidak akan menyentuh level USD20 per barel.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Maret turun 47 sen menjadi USD47,31 per barel dan berada di USD47,39 pada pukul 10.46 siang waktu Sydney dari hari sebelumnya USD47,78. Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 77% di bawah rata-rata 100 hari.
Sementara minyak Brent di London ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Maret naik USD1,04, atau 2,2% ke USD49,03 per barel pada 21 Januari 2015. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhdap WTI sebesar USD1,25.
Dikutip dari Bloomberg pada Kamis (22/1/2015), kontrak berjangka (futures) turun 1% di New York. Wakil Perdana Menteri Irak Rowsch Nuri Shaways mengatakan, Irak telah kehilangan sekitar 50% dari pendapatannya karena menurunnya harga minyak.
Sementara survei Bloomberg News jelang laporan Energy Information Administration memperkirakan bahwa persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) bertambah pada pekan kedua yang berakhir 16 Januari 2015.
Minyak merosot hampir 50% sepanjang tahun lalu karena AS memproduksi minyak pada laju tercepat dalam lebih dari tiga dekade dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menolak memangkas produksi.
Sekretaris Jenderal OPEC Abdalla El-Badri memperkirakan bahwa harga minyak akan rebound dari koreksi terpanjang dan tidak akan menyentuh level USD20 per barel.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Maret turun 47 sen menjadi USD47,31 per barel dan berada di USD47,39 pada pukul 10.46 siang waktu Sydney dari hari sebelumnya USD47,78. Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 77% di bawah rata-rata 100 hari.
Sementara minyak Brent di London ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Maret naik USD1,04, atau 2,2% ke USD49,03 per barel pada 21 Januari 2015. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhdap WTI sebesar USD1,25.
(rna)