Gandeng UNM, Bionas Kembangkan Teknologi Biofuel

Sabtu, 24 Januari 2015 - 11:20 WIB
Gandeng UNM, Bionas...
Gandeng UNM, Bionas Kembangkan Teknologi Biofuel
A A A
MAKASSAR - Produsen energi nonfosil, Bionas Energi Indonesia (BEI) bekerja sama dengan Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar workshop energy saving di lantai II gedung Menara Phinisi Makassar, kemarin.

Workshop yang diikuti ratusan peserta berasal dari kalangan mahasiswa, pelaku usaha industri, pemerintahan dan perwakilan BUMN dihadiri CEO Bionas Group Zurina Amnan, Executive Chairman Bionas Group Dato Sri Mohmmad Jafri, CEO Bionas Energi Indonesia Hendry H Widjaya, serta Wakil Rektor II UNM DR Nurdin Noni.

Di Indonesia, UNM menjadi universitas pertama yang diajak Bionas bekerja sama untuk mengembangkan teknologi biofuel.

Teknologi ini dapat menghemat penggunaan bahan bakar seperti premium, pertamax dan solar. UNM akan membantu melakukan riset penggunaan produk yang dihasilkan dalam berbagai bidang.

Zurina Amnan mengatakan, produk Bionas sangat cocok diterapkan di Indonesia, apalagi produk ini ramah lingkungan dengan memanfaatkan minyak pohon jarak, dan terpenting dapat menghemat penggunaan BBM yang selama ini dipakai di Indonesia.

"Kami memadukan kemajuan teknologi nano yang diterapkan pada additif, nano-emulsion dan polarization menggunakan bahan dasar dari tanaman jarak. Perpaduan tersebut dapat memangkas biaya tarif dasar listrik hingga 20%," ujarnya.

Dia menjelaskan, teknologi ramah lingkungan memanfaatkan buah atau biji jarak dan air sebagai salah satu komponen utama di dalamnya, sehingga dapat menghemat bahan bakar fosil.

CEO Bionas Energi Indonesia Hendry H Widjaya menuturkan, salah satu produk yang dihasilkan dari teknologi Nano Emulsi dan Polarisasi adalah Bionas M30, terdiri dari 70% BBM dan 30% bahan bakar tanaman Jarak. M30 diklaim lebih irit, ramah lingkungan dan masa pembakaran lebih lama.

"Kami hadir sejak 2009 dan menyuplai 52 negara di dunia, di Indonesia sudah masuk sejak 18 Desember 2014. Dan di Makassar diharapkan tahun ini semakin dikenal, apalagi nantinya ada rencana menjadikan UNM sebagai pusat pengembangan produksi produk ini," tuturnya.

Wakil Rektor II UNM DR Nurdin Noni memaparkan, melalui kerja sama ini UNM akan dijadikan sebagai Center of Excellent yang diberi amanah melakukan tes unjuk kerja dari produk ini, apalagi ke depannya akan dibangun museum teknologi nano-emulsion dan polarization.

"UNM dipilih untuk proyek ini, karena UNM menghasilkan tenaga pendidik setiap tahunnya mencapai ribuan orang. Makanya, dengan teknologi itu diharapkan UNM dapat membantu menyampaikan ke pemerintah untuk segera dapat diterapkan di masyarakat," jelasnya.

Selain itu, dari kerja sama ini nantinya UNM akan menjadi kiblat implementasi teknologi nano-emulsion dan polarization.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0894 seconds (0.1#10.140)