IHSG Diprediksi Melanjutkan Reli
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pertama pekan terakhir bulan ini diprediksi akan melanjutkan reli.
Analis Teknikal Mandiri Sekuritas sendiri mengungkapkan jika IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan.
"Pada perdagangan hari ini, IHSG akan bergerak di kisaran support 5.252 dan resistance 5.350," kata analis teknikal PT Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah, Senin (26/1/2015).
Kendati demikian, sentimen dari bursa global menekan IHSG. Pasar saham Amerika Serikat (AS) akhir pekan lalu ditutup melemah. Indeks Dow Jones Industrial Avg turun 0,79%, sedangkan indeks S&P500 terkoreksi sebesar 0,55%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga mengalami koreksi. Harga minyak mentah WTI turun 1,48% ke level UD48,34 per barel, sedangkan harga emas Comex melemah 0,51% ke posisi USD1.292,60 per troi ons.
Dari dalam negeri, perseteruan yang terjadi antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) diyakini tidak mempengaruhi perkembangan pasar modal.
Di sisi lain, faktor stimulus ECB juga dipercaya akan membuat aliran dana asing yang masuk ke Indonesia semakin deras.
Analis Teknikal Mandiri Sekuritas sendiri mengungkapkan jika IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan.
"Pada perdagangan hari ini, IHSG akan bergerak di kisaran support 5.252 dan resistance 5.350," kata analis teknikal PT Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah, Senin (26/1/2015).
Kendati demikian, sentimen dari bursa global menekan IHSG. Pasar saham Amerika Serikat (AS) akhir pekan lalu ditutup melemah. Indeks Dow Jones Industrial Avg turun 0,79%, sedangkan indeks S&P500 terkoreksi sebesar 0,55%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga mengalami koreksi. Harga minyak mentah WTI turun 1,48% ke level UD48,34 per barel, sedangkan harga emas Comex melemah 0,51% ke posisi USD1.292,60 per troi ons.
Dari dalam negeri, perseteruan yang terjadi antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) diyakini tidak mempengaruhi perkembangan pasar modal.
Di sisi lain, faktor stimulus ECB juga dipercaya akan membuat aliran dana asing yang masuk ke Indonesia semakin deras.
(rna)