Superblok Merambah Kota-Kota Besar
A
A
A
Pembangunan superblok yang terdiri dari hunian, hotel, perkantoran serta pusat perbelanjaan yang berada dalam satu lokasi masih diminati pengembang untuk menanamkan investasinya.
Tidak hanya di Jakarta dan pusat kota, proyek mix used ini juga banyak dibangun di kawasan pinggiran dan luar kota. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) misalnya, kini tengah membangun superblok di Medan, Sumatera Utara, dengan nama Deli Grand City. Proyek ini diharapkan mencapai penjualan sebesar Rp5 triliun dalam waktu 4 tahun.
Berdiri di atas lahan 5,2 hektare lebih, megaproyek tersebut terdiri atas mal, hotel, perkantoran, apartemen, dan sarana pendukung lainnya. Direktur Utama APLN Trihatma Kusuma Haliman mengungkapkan, perusahaan telah menandatangani perjanjian pengikatan jual-beli untuk mengakuisisi 58% saham PT Sinar Menara Deli (SMD) senilai Rp467 miliar dari perusahaan tidak terafiliasi yang memiliki lahan seluas 5,2 hektare lebih di pusat Kota Medan, Sumatera Utara.
“Medan merupakan kota terbesar kedua dan salah satu kota dengan perkembangan terpesat di Indonesia. Kami beruntung memperoleh lahan seluas ini di lokasi yang sangat strategis di pusat Kota Medan. Dengan nama besar dan pengalaman kami, kami ingin mengulang kesuksesan seperti superblok di Jakarta,” tuturnya.
Deli Grand City SMD akan dikembangkan untuk pangsa pasar kelas menengah atas. Proyek ini akan terdiri atas tujuh menara apartemen, satu menara perkantoran, satu menara hotel, dan retail space berupa kios. Ketinggian masingmasing menara sekitar 20 hingga 30 lantai.
Harga inisial apartemen dipatok sebesar Rp20-25 juta per meter persegi dan perkantoran dengan konsep kepemilikan strata title senilai Rp25-30 juta per meter persegi. Adapun hingga kini masih dikaji akseptabilitas pasar properti hotelnya dan pasar untuk menentukan jumlah kamar sekaligus tarifnya saat beroperasi nanti. Namun yang pasti, kelas hotel merupakan bintang lima.
Di tempat berbeda, Provident Development Indonesia merealisasikan rencana pembangunan Papinka Mall, di Kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Papinka Mall merupakan pusat belanja kelas menengah seluas 80.000 meter persegi yang berlokasi di Jalan Depati Hamzah, Pangkal Pinang. Proyek ini merupakan bagian dari pengembangan superblok di atas lahan seluas 25 hektare.
Selain pusat belanja, dilengkapi juga commercial park , business park , dan perumahan. Chief Executive Officer Provident Development Indonesia Felix S Hasamin menjelaskan, dibangunnya superblok pada awal tahun ini karena dorongan kuat permintaan pasar.
“Pasar Pangkal Pinang, umumnya Bangka Belitung, membutuhkan kehadiran pusat belanja. Selain itu, di sini memang belum ada mal yang representatif. Kami yang pertama, Oleh karena itu, pembangunan dipercepat. jadwal operasinya sendiri pada akhir 2016,” ungkapnya.
Rendra Hanggara
Tidak hanya di Jakarta dan pusat kota, proyek mix used ini juga banyak dibangun di kawasan pinggiran dan luar kota. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) misalnya, kini tengah membangun superblok di Medan, Sumatera Utara, dengan nama Deli Grand City. Proyek ini diharapkan mencapai penjualan sebesar Rp5 triliun dalam waktu 4 tahun.
Berdiri di atas lahan 5,2 hektare lebih, megaproyek tersebut terdiri atas mal, hotel, perkantoran, apartemen, dan sarana pendukung lainnya. Direktur Utama APLN Trihatma Kusuma Haliman mengungkapkan, perusahaan telah menandatangani perjanjian pengikatan jual-beli untuk mengakuisisi 58% saham PT Sinar Menara Deli (SMD) senilai Rp467 miliar dari perusahaan tidak terafiliasi yang memiliki lahan seluas 5,2 hektare lebih di pusat Kota Medan, Sumatera Utara.
“Medan merupakan kota terbesar kedua dan salah satu kota dengan perkembangan terpesat di Indonesia. Kami beruntung memperoleh lahan seluas ini di lokasi yang sangat strategis di pusat Kota Medan. Dengan nama besar dan pengalaman kami, kami ingin mengulang kesuksesan seperti superblok di Jakarta,” tuturnya.
Deli Grand City SMD akan dikembangkan untuk pangsa pasar kelas menengah atas. Proyek ini akan terdiri atas tujuh menara apartemen, satu menara perkantoran, satu menara hotel, dan retail space berupa kios. Ketinggian masingmasing menara sekitar 20 hingga 30 lantai.
Harga inisial apartemen dipatok sebesar Rp20-25 juta per meter persegi dan perkantoran dengan konsep kepemilikan strata title senilai Rp25-30 juta per meter persegi. Adapun hingga kini masih dikaji akseptabilitas pasar properti hotelnya dan pasar untuk menentukan jumlah kamar sekaligus tarifnya saat beroperasi nanti. Namun yang pasti, kelas hotel merupakan bintang lima.
Di tempat berbeda, Provident Development Indonesia merealisasikan rencana pembangunan Papinka Mall, di Kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Papinka Mall merupakan pusat belanja kelas menengah seluas 80.000 meter persegi yang berlokasi di Jalan Depati Hamzah, Pangkal Pinang. Proyek ini merupakan bagian dari pengembangan superblok di atas lahan seluas 25 hektare.
Selain pusat belanja, dilengkapi juga commercial park , business park , dan perumahan. Chief Executive Officer Provident Development Indonesia Felix S Hasamin menjelaskan, dibangunnya superblok pada awal tahun ini karena dorongan kuat permintaan pasar.
“Pasar Pangkal Pinang, umumnya Bangka Belitung, membutuhkan kehadiran pusat belanja. Selain itu, di sini memang belum ada mal yang representatif. Kami yang pertama, Oleh karena itu, pembangunan dipercepat. jadwal operasinya sendiri pada akhir 2016,” ungkapnya.
Rendra Hanggara
(ftr)