Industri Kimia Ditarget Tumbuh 6%
A
A
A
JAKARTA - Federasi Industri Kimia Indonesia (FIKI) memproyeksikan industri kimia dasar tahun ini bisa tumbuh sekitar 6%. Proyeksi tersebut bisa tercapai dengan asumsi perekonomian nasional tumbuh dikisaran 5-6%.
“Demi mencapai pertumbuhan 6%, kita harus menjaga (pertumbuhan ekonomi) di atas 5,7%,” ujar Direktur Eksekutif FIKI Suhat Miyarso seusai pengukuhan pengurus FIKI periode 2015-2018 oleh Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Harjanto, di Kantor Kemenperin, Jakarta, Rabu (28/1) lalu.
Selain pertumbuhan ekonomi nasional yang harus di atas 5,7% sebagaimana yang ditargetkan pemerintah, agar pertumbuhan industri kimia dasar mencapai 6% harus ada investasi baru minimal USD50 juta di tahun ini. “Makanya kita perlu investasi baru, penambahan kapasitas, dan inovasi terbaru. Ini semua butuh investasi. Kita perlu didukung fasilitas dari pemerintah,” katanya.
Dia menambahkan, FIKI akan berkoordinasi dengan pemerintah. “Misalnya, untuk investasi baru kita butuh fasilitas perpajakan. Nanti kita bisa mengajukan tax holiday, tax allowance,” katanya. Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Harjanto mengatakan, dukungan dari FIKI sangat dibutuhkan untuk memajukan industri kimia nasional, misalnya dalam hal kajian terkait permintaan penurunan harga gas.
“Di Indonesia harga gas cukup mahal. Jika ada kajian tentang apa yang didapat pemerintah apabila harga gas diturunkan menjadi USD5 per MMBTU dari sekitar USD10,6 MMBTU saat ini, mohon informasikan kepada kami,” katanya.
Oktiani endarwati
“Demi mencapai pertumbuhan 6%, kita harus menjaga (pertumbuhan ekonomi) di atas 5,7%,” ujar Direktur Eksekutif FIKI Suhat Miyarso seusai pengukuhan pengurus FIKI periode 2015-2018 oleh Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Harjanto, di Kantor Kemenperin, Jakarta, Rabu (28/1) lalu.
Selain pertumbuhan ekonomi nasional yang harus di atas 5,7% sebagaimana yang ditargetkan pemerintah, agar pertumbuhan industri kimia dasar mencapai 6% harus ada investasi baru minimal USD50 juta di tahun ini. “Makanya kita perlu investasi baru, penambahan kapasitas, dan inovasi terbaru. Ini semua butuh investasi. Kita perlu didukung fasilitas dari pemerintah,” katanya.
Dia menambahkan, FIKI akan berkoordinasi dengan pemerintah. “Misalnya, untuk investasi baru kita butuh fasilitas perpajakan. Nanti kita bisa mengajukan tax holiday, tax allowance,” katanya. Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Harjanto mengatakan, dukungan dari FIKI sangat dibutuhkan untuk memajukan industri kimia nasional, misalnya dalam hal kajian terkait permintaan penurunan harga gas.
“Di Indonesia harga gas cukup mahal. Jika ada kajian tentang apa yang didapat pemerintah apabila harga gas diturunkan menjadi USD5 per MMBTU dari sekitar USD10,6 MMBTU saat ini, mohon informasikan kepada kami,” katanya.
Oktiani endarwati
(bbg)