Garuda Bidik 10 Juta Penumpang

Senin, 02 Februari 2015 - 10:44 WIB
Garuda Bidik 10 Juta Penumpang
Garuda Bidik 10 Juta Penumpang
A A A
JAKARTA - Garuda Indonesia membidik 10 juta penumpang di penerbangan internasional jelang dibukanya ASEAN Open Sky pada akhir tahun ini. Target itu dinilai realistis, mengingat potensi penumpang di kawasan ASEAN mencapai 66 juta orang.

“Kita optimistis bisa merebut 12% dari penumpang di kawasan ASEAN atau kira-kira 10 juta penumpang. Penerbangan di wilayah ASEAN itu potensi penumpangnya 66 juta penumpang, dengan jumlah yang terkoneksi ke Indonesia mencapai jumlah 34 juta penumpang,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Arief Wibowo di Jakarta, akhir pekan lalu. Menurut Arief Wibowo, jumlah penumpang Garuda pada 2014 mencapai 21,5 juta dengan pertumbuhan 12%.

“Dari jumlah tersebut, 40% di antaranya disumbang dari penumpang penerbangan internasional,” katanya. Menurut Arief, saat ini Garuda Indonesia terus mengembangkan kualitasnya. Salah satunya dengan inovasi-inovasi yang menarik konsumen. “Kami baru saja mendapatkan bintang lima dari Skytraxx. Saat ini yang sedang kita perkuat proses teknologi dan SDM Garuda. Kami ingin customer loyal di Garuda bisa terus bertambah dan saya kira di Indonesia loyal customer itu sangat banyak,” ucapnya.

Selain menambah kualitas layananpada penumpang, Garuda Indonesia ke depan berharap bisa mengelola bandara sendiri. Dia mengatakan, dengan pengelolaan bandara yang mandiri, diharapkan terjadi efisiensi. Pengelolaan bandara secara mandiri tersebut terutama untuk penerbangan jarak pendek dengan menggunakan pesawat bermesin propeller (baling-baling).

“Saat ini memang dalam rencana panjang kita, sudah ada Pondok Cabe di Tangerang Selatan. Namun, masih sedang dalam proses dan kita akan usahakan,” tuturnya. Dia menambahkan, saat ini Garuda masih akan fokus bersinergi dengan PT Angkasa Pura sebagai pengelola bandara-bandara di Indonesia. “Ke depannya, kita tahun ini sebagai tahun konsolidasi. Dengan modal bintang lima, ini start yang bagus dan sesuatu yang sangat penting.

Kalau ekspansi ke airport merupakan sesuatu yang penting dan bisa mendukung kita. Namun, kita fokus dulu bersinergi dengan Angkasa Pura,” jelasnya. Pengamat penerbangan yang juga mantan Dirut Angkasa Pura II Edie Haryoto mengatakan ASEAN Open Sky merupakan angin segar bagi pengelola bandara.

Hal itu karena akan banyak maskapai internasional yang singgah sehingga akan menambah pemasukan bagi perusahaan pengelola bandara. Namun, era ini juga akan menjadi tantangan berat bagi maskapai. “Kalau di sisi airport ini bagus- bagus saja, karena banyak maskapai internasional yang akan masuk, tarifnya kan lebih tinggi. Nah, yang berat itu airlines- nya karena persaingannya semakin ketat,” ujar dia.

Ichsan amin
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8519 seconds (0.1#10.140)