Proyek 35.000 MW Terealisasi, Listrik RI Termurah se-ASEAN
A
A
A
JAKARTA - Pengusaha sekaligus pemilik Gemala Group Sofjan Wanandi berpendapat jika proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (mw) terealisasi dalam lima tahun ke depan akan menyebabkan listrik Indonesia termurah se-ASEAN.
"Jika 35.000 bisa selesai, maka listrik kita termurah di ASEAN karena kita punya bahan baku dalam negeri, seperti gas, geotermal, dan sumber lainnya," terang Sofjan dalam Dialog Investasi Nasional di Jakarta, Selasa (3/2/2015).
Menurutnya, selama ini tarif listrik di Indonesia masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara lain di ASEAN. Apalagi, rencana pemerintah untuk menambahkan Penerimaan Pajak Negara (PPn) terhadap listrik berkapasitas 2.200 mw akan semakin melambungkan harga listrik di Tanah Air.
"Listrik itu sesuai penurunan BBM, jadi harus disesuaikan. Apalagi, memang ada masalah, seperti PPn untuk 2.200 megawatt. Di luar negeri, saya tidak pernah dengar, meski akan kita lihat dulu," imbuh Sofjan.
Lebih lanjut Sofjan menuturkan, jika ingin bersaing untuk menarik investasi asing, pemerintah harus mempertimbangkan penurunan tarif listrik. Melalui rencana 35.000 mw, maka dalam lima tahun ke depan tarif listrik akan turun 32%.
"Listrik itu harus diturunkan untuk bisa bersaing dengan negara lain. Dalam lima tahun, listrik kita akan turun 32%," tandasnya.
"Jika 35.000 bisa selesai, maka listrik kita termurah di ASEAN karena kita punya bahan baku dalam negeri, seperti gas, geotermal, dan sumber lainnya," terang Sofjan dalam Dialog Investasi Nasional di Jakarta, Selasa (3/2/2015).
Menurutnya, selama ini tarif listrik di Indonesia masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara lain di ASEAN. Apalagi, rencana pemerintah untuk menambahkan Penerimaan Pajak Negara (PPn) terhadap listrik berkapasitas 2.200 mw akan semakin melambungkan harga listrik di Tanah Air.
"Listrik itu sesuai penurunan BBM, jadi harus disesuaikan. Apalagi, memang ada masalah, seperti PPn untuk 2.200 megawatt. Di luar negeri, saya tidak pernah dengar, meski akan kita lihat dulu," imbuh Sofjan.
Lebih lanjut Sofjan menuturkan, jika ingin bersaing untuk menarik investasi asing, pemerintah harus mempertimbangkan penurunan tarif listrik. Melalui rencana 35.000 mw, maka dalam lima tahun ke depan tarif listrik akan turun 32%.
"Listrik itu harus diturunkan untuk bisa bersaing dengan negara lain. Dalam lima tahun, listrik kita akan turun 32%," tandasnya.
(rna)