Disney China Dibuka Tahun Depan

Rabu, 04 Februari 2015 - 12:46 WIB
Disney China Dibuka Tahun Depan
Disney China Dibuka Tahun Depan
A A A
SHANGHAI - Taman hiburan Disney China akan dibuka tahun depan, mundur dari jadwal semula tahun ini.

“Taman yang dibangun dengan dana USD5,5 miliar di distrik Pudong, Shanghai, itu rencananya dibuka tahun ini, tapi baru bisa dilakukan pada semester I/2015,” ungkap laporan Wall Street Journal , mengutip sumber orang yang dekat dengan proyek tersebut. Tidak ada penjelasan alasan penundaan pembukaan taman hiburan tersebut.

Disney di Shanghai belum memberikan respons atas berita ini. Surat kabar berbahasa Inggris, China Daily , pada Januari lalu melaporkan kemungkinan sejumlah kesulitan untuk pembukaan tahun ini. Disney dan mitranya asal China, Shanghai Shendi Group, memulai pembangunan taman hiburan itu pada April 2011.

Fasilitas itu akan menjadi taman hiburan Disney ketiga di Asia setelah Hong Kong dan Tokyo. Disney juga memiliki taman serupa di negara bagian California dan Florida, Amerika Serikat (AS), serta di dekat ibu kota Prancis, Paris. “Sebagian gedung hotel, kastil, dan air mancur buatan, tampak di lokasi yang dijaga sangat ketat itu,” ungkap wartawan AFP yang melihat langsung lokasi taman hiburan tersebut.

Pekan lalu, Wali Kota Shanghai Yang Xiong menolak memberikan tanggal pasti pembukaan taman hiburan itu. “Kami akan menyelesaikan konstruksi dasar Shanghai Disney Resort dan sejumlah fasilitas penunjang pada 2015,” ujarnya. “Untuk tanggal pasti pembukaannya, saya kira kita perlu lebih banyak melakukan pekerjaan persiapan dan berdiskusi lagi dengan Walt Disney Company dan mitra China lainnya,” ujar Yang Xiong.

“Shanghai akan menyelesaikan perpanjangan jalur metro menuju taman hiburan itu tahun ini,” kata Yang kepada anggota parlemen lokal pada Januari lalu. Sementara, ekonomi China tumbuh di level terlemah dalam 24 tahun pada 2014, saat harga properti turun dan perusahaan- perusahaan serta pemerintah lokal menghadapi beban utang yang besar.

Kondisi ini menekan Beijing untuk mengambil langkah agresif menghindari penurunan tajam dalam perekonomian. Bagi para investor yang khawatir tentang pertumbuhan di China dan dunia tahun ini, data tersebut melahirkan dua pertanyaan. Pertama , apakah melemahnya perekonomian akan memaksa bank sentral mengucurkan ratusan miliar dolar dalam sistem perbankan untuk mendorong pertumbuhan.

Kedua , jika hal itu dilakukan, apakah itu berarti bagi upaya China mereformasi perekonomiannya. “Ekonomi China tumbuh 7,4% pada 2014,” ungkap data resmi Pemerintah China, dikutip kantor berita Reuters . Da-ta itu meleset dari target 7,5% dan masih yang terendah sejak 1990.

Syarifudin
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0762 seconds (0.1#10.140)