Jokowi Panggil BI dan OJK Bahas Suku Bunga
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini memanggil Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ke kompleks Istana Negara. Pertemuan ini dihadiri Gubernur BI Agus Martowardojo dan Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago mengatakan, Jokowi memanggil dua lembaga tersebut untuk mendengar penjelasan mengenai suku bunga yang masih tinggi dan belum bisa diturunkan.
"Ya penjelasannya masuk akal. Bandingkan dengan negara lain, ya inflasi kita kan tinggi. Dibandingkan dengan Filipina inflasinya di bawah empat, ya logislah," ujar dia di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/1/2015).
Selain itu, Jokowi juga meminta penjelasan agar nilai tukar rupiah kita terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dapat kuat.
"Kita kan nett importir, kalau mau kurs kita kuat, kita harus jadi nett eksportir nanti rupiah kita kuat," terang Andrinof.
Dia menambahkan, Jokowi meminta agar sektor riil terus diperkuat. Terlebih dengan lebih mudahnya sistem perizinan melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
"Perizinan kan sudah. Hasil indeks kepercayaan konsumen dan kepercayaan pebisnis baik dan bagus," pungkasnya.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago mengatakan, Jokowi memanggil dua lembaga tersebut untuk mendengar penjelasan mengenai suku bunga yang masih tinggi dan belum bisa diturunkan.
"Ya penjelasannya masuk akal. Bandingkan dengan negara lain, ya inflasi kita kan tinggi. Dibandingkan dengan Filipina inflasinya di bawah empat, ya logislah," ujar dia di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/1/2015).
Selain itu, Jokowi juga meminta penjelasan agar nilai tukar rupiah kita terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dapat kuat.
"Kita kan nett importir, kalau mau kurs kita kuat, kita harus jadi nett eksportir nanti rupiah kita kuat," terang Andrinof.
Dia menambahkan, Jokowi meminta agar sektor riil terus diperkuat. Terlebih dengan lebih mudahnya sistem perizinan melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
"Perizinan kan sudah. Hasil indeks kepercayaan konsumen dan kepercayaan pebisnis baik dan bagus," pungkasnya.
(izz)