Semen Baturaja Cari Pendanaan Rp750 M
A
A
A
JAKARTA - PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) tengah menjajaki untuk melakukan pinjaman bank maupun penerbitan surat utang (obligasi) sebesar Rp750 miliar.
Corporate Secretary Semen Baturaja Zulfikri Subli mengatakan, dana tersebut rencananya digunakan perseroan sebagai tambahan modal pembangunan proyek Pabrik Baturaja II di Sumatera Selatan.
“Pinjaman perbankan dan atau obligasi sebesar Rp750 miliar rencananya dilakukan pada 2016, akan digunakan untuk menambah kebutuhan dana Pabrik Baturaja II,” kata Subli kepada KORAN SINDO di Jakarta kemarin. Emiten produsen semen pelat merah ini telah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris untuk membangun Pabrik Baturaja II dengan investasi Rp3,32 triliun.
Persetujuan oleh Dewan Komisaris perseroan telah diperoleh pada 2 Februari 2015. Sesuai dalam prospektus, Pabrik Baturaja II memiliki kapasitas sebanyak 1,85 juta ton semen per tahunnya. Melalui surat persetujuan dewan komisaris tersebut, ditetapkan juga Tianjin Cement Industry Design & Research Institute Co Ltd. (Sinoma Group) sebagai pemenang lelang proyek pembangunan pabrik Baturaja II.
“Proyek ini dilaksanakan secara multiyears mulai tahun 2015 sampai dengan kuartal I/2017. Pendanaan proyek Pabrik Baturaja II akan berasal dari hasil IPO dan dana sendiri sebesar Rp2,57 triliun,” paparnya. Sebelumnya Direktur Keuangan Semen Baturaja Ageng Purboyo Angrenggono menyatakan, perseroan mengalokasikan dana belanja modal sebesar Rp900 miliar sepanjang tahun ini.
Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi semen sebesar 1,7 juta ton. Perseroan akan menggunakan kas internal sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan ekspansinya di tahun ini. Mengacu pada laporan keuangan pada kuartal III/2014, SMBR masih memiliki kas dan setara kas sebesar Rp1,87triliun.
Pesatnya pembangunan di wilayah Sumatera Selatan menjadi salah satu faktor perseroan untuk terus meningkatkan volume produksi semennya pada tahun 2015. Perseroan menargetkan nilai produksi semen sebesar 1,75 juta ton atau meningkat sekitar 34,61% dibandingkan proyeksi produksi semen hingga akhir lalu yang hanya mencapai 1,3 juta ton.
Saat ini perseroan memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 2 juta ton semen per tahun, hal ini berarti pada tahun 2015 tingkat utilisasi pabrik Semen Baturaja akan mencapai 85%. Analis dari Pefindo, Madjid Abdillah, memprediksi prospek lebih baik bagi Semen Baturaja di 2015, seiring keberhasilan melewati tantangan naiknya biaya produksi dan tingkat suku bunga, sementara permintaan semen relatif stagnan.
“Kami memprediksi permintaan akan pulih pada 2015 dengan konsumsi semen domestik tumbuh sebesar 8% secara tahunan menjadi 60 juta ton,” katanya.
Heru febrianto
Corporate Secretary Semen Baturaja Zulfikri Subli mengatakan, dana tersebut rencananya digunakan perseroan sebagai tambahan modal pembangunan proyek Pabrik Baturaja II di Sumatera Selatan.
“Pinjaman perbankan dan atau obligasi sebesar Rp750 miliar rencananya dilakukan pada 2016, akan digunakan untuk menambah kebutuhan dana Pabrik Baturaja II,” kata Subli kepada KORAN SINDO di Jakarta kemarin. Emiten produsen semen pelat merah ini telah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris untuk membangun Pabrik Baturaja II dengan investasi Rp3,32 triliun.
Persetujuan oleh Dewan Komisaris perseroan telah diperoleh pada 2 Februari 2015. Sesuai dalam prospektus, Pabrik Baturaja II memiliki kapasitas sebanyak 1,85 juta ton semen per tahunnya. Melalui surat persetujuan dewan komisaris tersebut, ditetapkan juga Tianjin Cement Industry Design & Research Institute Co Ltd. (Sinoma Group) sebagai pemenang lelang proyek pembangunan pabrik Baturaja II.
“Proyek ini dilaksanakan secara multiyears mulai tahun 2015 sampai dengan kuartal I/2017. Pendanaan proyek Pabrik Baturaja II akan berasal dari hasil IPO dan dana sendiri sebesar Rp2,57 triliun,” paparnya. Sebelumnya Direktur Keuangan Semen Baturaja Ageng Purboyo Angrenggono menyatakan, perseroan mengalokasikan dana belanja modal sebesar Rp900 miliar sepanjang tahun ini.
Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi semen sebesar 1,7 juta ton. Perseroan akan menggunakan kas internal sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan ekspansinya di tahun ini. Mengacu pada laporan keuangan pada kuartal III/2014, SMBR masih memiliki kas dan setara kas sebesar Rp1,87triliun.
Pesatnya pembangunan di wilayah Sumatera Selatan menjadi salah satu faktor perseroan untuk terus meningkatkan volume produksi semennya pada tahun 2015. Perseroan menargetkan nilai produksi semen sebesar 1,75 juta ton atau meningkat sekitar 34,61% dibandingkan proyeksi produksi semen hingga akhir lalu yang hanya mencapai 1,3 juta ton.
Saat ini perseroan memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 2 juta ton semen per tahun, hal ini berarti pada tahun 2015 tingkat utilisasi pabrik Semen Baturaja akan mencapai 85%. Analis dari Pefindo, Madjid Abdillah, memprediksi prospek lebih baik bagi Semen Baturaja di 2015, seiring keberhasilan melewati tantangan naiknya biaya produksi dan tingkat suku bunga, sementara permintaan semen relatif stagnan.
“Kami memprediksi permintaan akan pulih pada 2015 dengan konsumsi semen domestik tumbuh sebesar 8% secara tahunan menjadi 60 juta ton,” katanya.
Heru febrianto
(ars)