Yunani Mulai Perundingan dengan IMF
A
A
A
ROMA - Yunani memulai negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk rencana tukar guling utang dengan obligasi terkait pertumbuhan ekonomi.
Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis mengungkapkan hal itu dalam wawancara yang dirilis kemarin. Pemerintahan baru Yunani berupaya merestrukturisasi utang publik setelah menerima dana talangan (bailout ) senilai USD275 miliar sejak 2010. Saat itu krisis utang zona euro mengakibatkan perekonomian Yunani runtuh.
Pemerintahan sayap kiri Perdana Menteri Alexis Tsipras berkuasa sejak bulan lalu dengan janji kampanye antibailout . Tsipras mengusulkan tukar guling obligasi Yunani yang dipegang Bank Sentral Eropa (ECB) dan pemerintah nasional untuk obligasi terkait pertumbuhan ekonomi. Rencana itu mendapat sedikit dukungan dari para pejabat zona euro pada Selasa (3/2) saat Tsipras mencari dukungan atas usulannya di Eropa. Kesepakatan serupa pun ditawarkan pada IMF.
Varoufakis mengungkapkan, utang itu akan dibagi dengan ECB, dan akan dibayar seluruhnya dengan batas waktu. ”Kami mengusulkan menggantikan pinjaman lain, pada IMF dan negara-negara lain, dengan obligasi baru di pasar modal, yang sangat rendah saat itu, dengan ketentuan: kami akan mulai membayar kembali semuanya saat terjadi pertumbuhan ekonomi yang solid di Yunani,” kata Varoufakis, dikutip kantor berita Reuters. Yunani telah memulai perundingan dengan para pejabat IMF.
”Saya tidak melihat mengapa mereka tidak mau menerima perpanjangan seperti yang selalu mereka lakukan di situasi seperti ini, paling tidak hingga akhir tahun,” tutur Varoufakis. Varoufakis dan Tsipras telah mengunjungi sejumlah negara Eropa pekan ini untuk meraih dukungan atas rencana mereka. Varoufakis juga akan bertemu para pejabat ECB. Varoufakis mengatakan pada La Repubblica bahwa dia optimistis masalah utang Yunani akan terselesaikan dan mendapat masukan bagus selama pertemuan dengan para pakar di London awal pekan ini.
Varoufakis telah bertemu Menteri Keuangan Inggris George Osborne untuk meminta dukungan renegosiasi bailout sebesar USD270 miliar. Upaya renegosiasi utang itu ditentang keras oleh Jerman. Pertemuan dilakukan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama memperingatkan, memberlakukan program penghematan yang ketat terhadap Yunani dapat merugikan para kreditor.
”Anda tidak dapat menekan negara-negara yang sedang depresi. Pada beberapa poin, perlu strategi pertumbuhan bagi mereka untuk membayar utangnya agar mengurangi sejumlah defisit,” kata Obama pada ”Fareed Zakaria GPS” di CNN , dikutip kantor berita AFP . Pemerintahan baru Yunani yang anti-penghematan menolak bekerja sama dengan para pengawas bailout internasional terkait reformasi fiskal yang sangat berat.
Sebaliknya, Varoufakis menginginkan akses langsung pada tiga kreditor Yunani yakni Dana Moneter Internasional (IMF), Uni Eropa (UE), dan Bank Sentral Eropa (ECB). Pertemuannya di London dilakukan setelah singgah di Paris pada Minggu (1/2) lalu. Saat itu dia mengatakan, dia ingin mencapai kesepakatan utang baru dalam beberapa bulan untuk mengakhiri kecanduan utang yang dialami negaranya. Varoufakis juga menjelaskan, Yunani tidak menginginkan utang baru 7,2 miliar euro dari trio kreditor tersebut.
”Ini bukan berarti kami tidak ingin uang, kami putus asa. Pemerintahan ini ingin mengakhiri kecanduan ini. Yunani tidak ingin terus menerus berutang” tegasnya. Rencana merevisi kesepakatan utang itu ditentang oleh Jerman. Varoufakis menegaskan, jika Yunani dapat menyelesaikan proposal pada akhir bulan, maka diharapkan kesepakatan dengan mitra internasional akan tercapai enam pekan kemudian.
”Akan sangat bijaksana memiliki kontrak baru dengan Yunani dan semua negara pada akhir Mei,” tuturnya. Varoufakis meminta waktu untuk mengajukan solusi realistik yang akan dilihat pihak lain sebagai sesuatu yang menguntungkan bagi Eropa. Pernyataan itu diungkapkan setelah Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras berupaya menenangkan pasar dengan mengatakan, dia tidak ingin menentang komitmen UE dan IMF.
”Tidak pernah menjadi niat kami untuk bertindak secara sepihak atas utang Yunani,” ujarnya.
Syarifudin
Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis mengungkapkan hal itu dalam wawancara yang dirilis kemarin. Pemerintahan baru Yunani berupaya merestrukturisasi utang publik setelah menerima dana talangan (bailout ) senilai USD275 miliar sejak 2010. Saat itu krisis utang zona euro mengakibatkan perekonomian Yunani runtuh.
Pemerintahan sayap kiri Perdana Menteri Alexis Tsipras berkuasa sejak bulan lalu dengan janji kampanye antibailout . Tsipras mengusulkan tukar guling obligasi Yunani yang dipegang Bank Sentral Eropa (ECB) dan pemerintah nasional untuk obligasi terkait pertumbuhan ekonomi. Rencana itu mendapat sedikit dukungan dari para pejabat zona euro pada Selasa (3/2) saat Tsipras mencari dukungan atas usulannya di Eropa. Kesepakatan serupa pun ditawarkan pada IMF.
Varoufakis mengungkapkan, utang itu akan dibagi dengan ECB, dan akan dibayar seluruhnya dengan batas waktu. ”Kami mengusulkan menggantikan pinjaman lain, pada IMF dan negara-negara lain, dengan obligasi baru di pasar modal, yang sangat rendah saat itu, dengan ketentuan: kami akan mulai membayar kembali semuanya saat terjadi pertumbuhan ekonomi yang solid di Yunani,” kata Varoufakis, dikutip kantor berita Reuters. Yunani telah memulai perundingan dengan para pejabat IMF.
”Saya tidak melihat mengapa mereka tidak mau menerima perpanjangan seperti yang selalu mereka lakukan di situasi seperti ini, paling tidak hingga akhir tahun,” tutur Varoufakis. Varoufakis dan Tsipras telah mengunjungi sejumlah negara Eropa pekan ini untuk meraih dukungan atas rencana mereka. Varoufakis juga akan bertemu para pejabat ECB. Varoufakis mengatakan pada La Repubblica bahwa dia optimistis masalah utang Yunani akan terselesaikan dan mendapat masukan bagus selama pertemuan dengan para pakar di London awal pekan ini.
Varoufakis telah bertemu Menteri Keuangan Inggris George Osborne untuk meminta dukungan renegosiasi bailout sebesar USD270 miliar. Upaya renegosiasi utang itu ditentang keras oleh Jerman. Pertemuan dilakukan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama memperingatkan, memberlakukan program penghematan yang ketat terhadap Yunani dapat merugikan para kreditor.
”Anda tidak dapat menekan negara-negara yang sedang depresi. Pada beberapa poin, perlu strategi pertumbuhan bagi mereka untuk membayar utangnya agar mengurangi sejumlah defisit,” kata Obama pada ”Fareed Zakaria GPS” di CNN , dikutip kantor berita AFP . Pemerintahan baru Yunani yang anti-penghematan menolak bekerja sama dengan para pengawas bailout internasional terkait reformasi fiskal yang sangat berat.
Sebaliknya, Varoufakis menginginkan akses langsung pada tiga kreditor Yunani yakni Dana Moneter Internasional (IMF), Uni Eropa (UE), dan Bank Sentral Eropa (ECB). Pertemuannya di London dilakukan setelah singgah di Paris pada Minggu (1/2) lalu. Saat itu dia mengatakan, dia ingin mencapai kesepakatan utang baru dalam beberapa bulan untuk mengakhiri kecanduan utang yang dialami negaranya. Varoufakis juga menjelaskan, Yunani tidak menginginkan utang baru 7,2 miliar euro dari trio kreditor tersebut.
”Ini bukan berarti kami tidak ingin uang, kami putus asa. Pemerintahan ini ingin mengakhiri kecanduan ini. Yunani tidak ingin terus menerus berutang” tegasnya. Rencana merevisi kesepakatan utang itu ditentang oleh Jerman. Varoufakis menegaskan, jika Yunani dapat menyelesaikan proposal pada akhir bulan, maka diharapkan kesepakatan dengan mitra internasional akan tercapai enam pekan kemudian.
”Akan sangat bijaksana memiliki kontrak baru dengan Yunani dan semua negara pada akhir Mei,” tuturnya. Varoufakis meminta waktu untuk mengajukan solusi realistik yang akan dilihat pihak lain sebagai sesuatu yang menguntungkan bagi Eropa. Pernyataan itu diungkapkan setelah Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras berupaya menenangkan pasar dengan mengatakan, dia tidak ingin menentang komitmen UE dan IMF.
”Tidak pernah menjadi niat kami untuk bertindak secara sepihak atas utang Yunani,” ujarnya.
Syarifudin
(ars)