Harga Solar Bersubsidi Akan Diturunkan

Kamis, 05 Februari 2015 - 12:37 WIB
Harga Solar Bersubsidi Akan Diturunkan
Harga Solar Bersubsidi Akan Diturunkan
A A A
JAKARTA - Pemerintah menegaskan akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar pada 15 Februari mendatang menjadi sebesar Rp6.200 per liter.

Langkah itu diambil menanggapi desakan Komisi VII DPR yang meminta pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menuturkan, pihaknya telah berdiskusi dengan Wakil Presiden, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara guna merespons keinginan legislatif. Hasilnya dinilai sudah cukup dinamis sehingga diputuskan untuk menurunkan harga BBM bersubsidi.

“Kemarin baru kami evaluasi karena paling cepat dua pekan, maka baru bisa dilakukan 15 Februari mendatang,” kata Sudirman di Jakarta kemarin. Dia mengatakan, pengumuman harga BBM bersubsidi bisa dilakukan dua pekan setelah 1 Februari 2015, disesuaikan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 39 tahun 2014 Tentang Perhitungan Harga Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM), yang telah diubah dengan Permen ESDM Nomor 4 Tahun 2015. “Kami harus mengikuti permen yang ada,” tandasnya.

Sudirman menambahkan, per hari ini harga MoPS (Mean of Plats Singapore) sudah menunjukkan rebound meski tak bisa dikatakan mengalami kenaikan cukup signifikan. Hal itu menjadi momentum yang baik untuk kembali menyesuaikan harga BBM bersubsidi. Sementara, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan, untuk penyesuaian harga, perseroan mengusulkan besaran penurunan solar subsidi Rp6.200 per liter.

Ini berdasarkan MoPS rata- rata 25 Desember 2014 sampai 24 Januari 2015 sebesar USD63,74 per barel, dengan kurs 25 Desember 2014 sampai 16 Januari 2015 Rp12.507 per dolar AS. “Kami dapat sampaikan harga yang diusulkan sebesar Rp6.200 per liter. Itu semua berdasarkan hitung-hitungan yang kami pakai,” tuturnya Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika mengapresiasi Kementerian ESDM untuk mengimplementasikan aspirasi DPR. Ia berharap penyesuaian harga menjadi angin segar bagi masyarakat.

“Kemarin malam kita sudah sampai suatu titik di mana saudara Menteri ESDM sampaikan mengenai masalah terakhir mengenai solar subsidi. Semoga hasilnya memberikan kabar gembira bagi masyarakat,” ujar Kardaya. Komisi VII DPR sebelumnya mengusulkan kepada pemerintah agar harga BBM bersubsidi jenis solar turun menjadi Rp6.000 per liter dari harga sebelumnya yang dibanderol Rp6.400 per liter.

Namun kemudian, berdasarkan kesepakatan bersama DPR, harga baru ditetapkan di titik tengah, yakni Rp6.200 per liter. Sementara, harga BBM jenis premium per 1 Februari 2015 tetap seperti sebelumnya. Harga premium per 1 Februari 2015 di Jawa tetap Rp6.700 per liter, Bali Rp7.000 per liter, dan di luar Jawa-Bali Rp6.600 per liter. Penetapan harga per 1 Februari 2015 mengacu harga produk di pasar Singapura periode 17 Januari hingga 24 Januari 2015.

Sebelumnya harga BBM jenis premium dan solar per 19 Januari 2015 mengalami penurunan dibandingkan 1 Januari 2015. Harga premium di Jawa turun dari Rp7.600 menjadi Rp6.700 per liter, Bali turun dari Rp7.900 menjadi Rp7.000, dan luar Jawa-Bali Rp7.600 menjadi Rp6.600 per liter. Sementara solar dari Rp7.250 menjadi Rp6.400 per liter.

Nanang wijayanto
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3510 seconds (0.1#10.140)