Minyak Mentah Menuju Kenaikan Mingguan Kedua
A
A
A
MELBOURNE - Minyak mentah menuju kenaikan mingguan kedua di tengah volatilitas tertinggi dalam hampir enam tahun terakhir.
Kontrak berjangka (futures) naik untuk hari kedua di New York dan menuju kenaikan sebesar 5,3% sepanjang pekan ini. Indeks volatilitas perdagangan minyak mentah berjangka (CBOE) berakhir di 63,14 pada hari Kamis, level tertinggi sejak April 2009.
Menurut data dari PJK International, pedagang menyimpan bahan bakar dalam volume terbesar di Eropa setelah harga minyak mentah merosot hampir 50% pada tahun lalu di tengah banjir pasokan global.
Minyak menghentikan reli terbesarnya empat hari sejak Januari 2009 pada Rabu setelah data pemerintah Amerika Serikat (AS) menunjukkan stok minyak mentah di AS meningkat ke level tertinggi sejak 1982.
Sementara Arab Saudi memangkas harga minyak untuk penjualan bulan Maret ke Asia ke level terendah dalam 14 tahun terakhir. Hal ini memberi sinyal bahwa produsen terbesar OPEC tersebut ingin berkompetisi.
"Ada perdebatan besar apakah pasar harus fokus pada situasi pasokan minyak yang bearish saat ini di tengah adanya sinyal perubahan," kata analis pasar senior di Price Futures Group Phil Flynn seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (6/2/2015).
West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Maret naik USD1 menjadi USD51,48 per barel dan berada di USD50,82 pada pukul 11.13 siang waktu Sydney.
Kontrak telah naik 4,2% menjadi USD50,48 pada hari Kamis. Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 38% di bawah rata-rata 100 hari.
Sementara minyak Brent di London berbasis ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Maret naik USD2,41 atau 4,5% menjadi USD56,57 per barel. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD6,09.
Kontrak berjangka (futures) naik untuk hari kedua di New York dan menuju kenaikan sebesar 5,3% sepanjang pekan ini. Indeks volatilitas perdagangan minyak mentah berjangka (CBOE) berakhir di 63,14 pada hari Kamis, level tertinggi sejak April 2009.
Menurut data dari PJK International, pedagang menyimpan bahan bakar dalam volume terbesar di Eropa setelah harga minyak mentah merosot hampir 50% pada tahun lalu di tengah banjir pasokan global.
Minyak menghentikan reli terbesarnya empat hari sejak Januari 2009 pada Rabu setelah data pemerintah Amerika Serikat (AS) menunjukkan stok minyak mentah di AS meningkat ke level tertinggi sejak 1982.
Sementara Arab Saudi memangkas harga minyak untuk penjualan bulan Maret ke Asia ke level terendah dalam 14 tahun terakhir. Hal ini memberi sinyal bahwa produsen terbesar OPEC tersebut ingin berkompetisi.
"Ada perdebatan besar apakah pasar harus fokus pada situasi pasokan minyak yang bearish saat ini di tengah adanya sinyal perubahan," kata analis pasar senior di Price Futures Group Phil Flynn seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (6/2/2015).
West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Maret naik USD1 menjadi USD51,48 per barel dan berada di USD50,82 pada pukul 11.13 siang waktu Sydney.
Kontrak telah naik 4,2% menjadi USD50,48 pada hari Kamis. Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 38% di bawah rata-rata 100 hari.
Sementara minyak Brent di London berbasis ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Maret naik USD2,41 atau 4,5% menjadi USD56,57 per barel. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD6,09.
(rna)